Ada QRIS CPM, QRIS MPM, dan QRIS TTM, Mana yang Disuka, Tinggal Pilih

- 23 September 2021, 00:46 WIB
Sosialisasi QRIS Tanpa Tatap Muka di Kampung Batik Laweyan Solo, baru baru ini, dalam rangka pre-event SGS 2021.
Sosialisasi QRIS Tanpa Tatap Muka di Kampung Batik Laweyan Solo, baru baru ini, dalam rangka pre-event SGS 2021. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Bank Indonesia Solo melakukan uji coba transaksi menggunakan QRIS TTM (Tanpa Tatap Muka). Bank sentral, sebelumnya, memiliki dua jenis QRIS, yaitu QRIS MPM (Merchant Presented Mode) Statis dan Dinamis serta QRIS CPM (Customer Presented Mode).

Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, QRIS TTM memungkinkan pembeli maupun penjual bertransaksi melalui pemindaian gambar QRIS yang telah tersimpan pada galeri smartphone, tanpa bertemu secara langsung. Penggunaan QRIS TTM sangat cocok dan lebih praktis digunakan oleh para pelaku UMKM. Utamanya untuk mendukung UMKM Go Digital, karena transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Menurut Joko, QRIS TTM juga untuk menjawab kebutuhan UMKM dalam bertransaksi jarak jauh yang seringkali terhambat karena konsumen enggan untuk mengeluarkan biaya transfer antar rekening, jika rekening bank penjual tidak sama dengan rekening milik pembeli. Dengan QRIS TTM, pembayaran dapat dilakukan dengan mudah, melalui aplikasi pembayaran apapun dan tidak dikenakan biaya tambahan, tentunya lebih cepat, mudah, murah, dan aman, dan andal.

"Metode pembayaran menggunakan QRIS yang bersifat contactless payment saat ini paling cocok diimplementasikan sebagai alternatif pembayaran nontunai dalam gelaran SGS 2021, yang berlangsung di masa pandemi sehingga lebih higienis," kata Joko.

Hal itu dikatakan dalam launching ADIPATI QRIS (Akselerasi DIgitalisasi PembAyaran TerkIni Menggunakan QRIS) di Kampung Batik Laweyan Solo, beluml lama ini. Kegiatan yang merupakan kampanye ketiga dari pre-event SGS 2021 yang digelar secara hibrid itu juga dihadiri Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan ketua Kadin Surakarta Gareng A Haryanto dan ketua Solo Great Sale 2021 Farid Sunarto.

Penyelenggaraan SGS 2021 pada Oktober mendatang diharapkan mampu menjadi momentum untuk mempercepat recovery pemulihan ekonomi sesuai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). SGS 2021 mengusung tema “Memanfaatkan Potensi Ekonomi Digital untuk Solo Melompat Lebih Jauh”, sehingga dalam pelaksanaan Solo Great Sale aspek penggunaan digitalisasi ekonomi menjadi prioritas termasuk penggunaan market place dan pembayaran digital salah satunya berbasis QRIS.

SGS 2021 juga didukung dengan menggunakan aplikasi online sehingga akan mempermudah masyarakat dalam bertransaksi dan berbelanja di tenant SGS.

Sementara itu selaras dengan upaya digitalisasi dalam mendukung pemulihan ekonomi, dalam kesempatan itu juga dilaksanakan onboarding UMKM Go Global melalui sosialisasi IDNStore yang merupakan salah satu platform e-commerce yang mendorong penetrasi produk Indonesia, khususnya produk UMKM untuk dapat menembus pasar ekspor.

Materi yang disampaikan berupa tutorial pemanfaatan platform ekspor digital IDNStore yang diharapkan dapat mendorong UMKM untuk memanfaatkan peluang dan potensi guna membuka akses ke pasar global dan membantu UMKM untuk menjadi eksportir unggul.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x