KARANGANYARNEWS – Product knowledge, kini tengah menjadi masalah yang tengah dihadapi para pelaku UMKM. Selain terkait bagus atau tidaknya produk mereka, juga membutuhkan membutuhkan penilaian yang adil dan objektif.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada awak media seusai membuka acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, Selasa 20 September 2022.
“Makanya tadi saya tes, menurutmu produkmu bagus apa enggak, ayo dinilai, harus fair. Apakah ini bagus, ini nggak bagus, harus berani ngomong berani koreksi untuk bercermin,” kata dia.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekspor Nasional, LPEI Jalin Kerja Sama dengan LDKPI
Masalah berikutnya, terang Ganjar Pranowo yang juga sempat berdialog dengan peserta mengenai produk masing-masing, terkait permodalan. Untuk hal ini Pemprov telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM.
Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah, termasuk menggandeng BAZNAS dan CSR untuk memberikan pelatihan dan akses modal.
“Terakhir, ini tidak boleh ditinggalkan harus ada yang mendampingi. Kalau kemudian yang nggak ngerti, ya didampingi. Kenapa produk saya nggak laku kan mereka ngerti, jangan-jangan ada yang kurang dari yang kalian punya. Inilah pendampingan yang musti diberikan,” Gubernur Jawa Tengah menambahkan.
Baca Juga: Sah! Tarif Ojol Resmi Naik Sabtu Besok, Ini Daftar Harganya
Acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia yang digelar di Desa Wisata Kandri Kota Semarang ini, diikuti sekitar 150 peserta, terdiri 100 pelaku UMKM dari desa di seluruh Jawa Tengah, dan 50 pemuda penggerak ekonomi terpilih.