Network
KARANGANYARNEWS – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan spirit warga lereng gunung legendaris Merapi, melestarikan adat tradisi warisan nenek moyangnya.
Sebagaimana dilakukan warga Desa Sumur, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan, justru mereka jadikan momentum mawas diri (instrospeksi), bermunajat kepada Illahi, dan tak lalai tetap bersyukur atas karunia Illahi.
“Baik anugrah kesehatan, demikian juga kecukupan rejeki dari Sang Maha Widhi,” kata Kepala Desa Sumur, Siti Prihatin di sela-sela acara merthi bumi atau bersih desa yang diselenggarakan, Rabu 29 September 2021.
Baca Juga: Primbon Jawa, Kamis Wage Kesetiaan dan Etos Kerjanya ‘Chen Okle’
Dijelaskan juga, selama pandemi Covid-19 tak ada warga di desanya yang meninggal dunia karena terpapar virus corona. Karena ini juga yang menspirit warganya mengekspresikan rasa syukur sekaligus melestarikan tradisi, dengan menggelar merthi desa.
Acara yang dipusatkan di balai desa ibi, diawali dengan kirab tumpeng seluruh hasil bumi, berpa sayur mayor dan buah-buahan. Diantaranya terong, wortel, singkong, ketela, jagung, jeruk dan lainnya.
"Selain kami juga menggelar seni tradisional warokan, tarian kas lereng Merapi. Tradisi merthi desa sebenarnya merupakan warisan nenek moyang Desa Sumur, rutin digelar seusai panen raya,” terang Siti Prihatin.
Baca Juga: Jejak Sejarah Angkringan (5), Arena Sosialita Tak Bedakan Strata Sosial
Namun demikian, selama pandemi Covid-19 baru dilaksanakan kali ini.Itu pun, selain dilangsungkan secara sederhana, dengan undangan terbatas, juga tetap mentaati protocol kesehatan secara ketat.
