KARANGANYARNEWS – Pasar Pinggul yang hanya buka setiap hari pasaran Minggu Legi, rekomended terutuk kalian hobiis ‘keplek ilat’, pemburu kuliner tradisional khas tempo dulu.
Pasar Pinggul di Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu Legi 21 Nopember 2021 dibuka lagi, setelah dua tahun tutup karena aturan protokol kesehatan dalam pandemi Covid-19.
Sebagaimana sebutannya. Pasar kaget atau insidentil ini digelar di tanggul kali atau tepian Sungai Ujung, secara kebetulan tanggul sungai ini juga menjadi jalan, jalur warga setempat antar kampung.
Baca Juga: Sangat Menyedihkan, 11 Bahasa Daerah di Indonesia Punah
Area Pasar Pinggul sangat teduh. Sepanjang tanggul sungai tempat puluhan warga menjajakan dagangannya, terlindung kerindangan rumpun bambu dan pohon jati yang telah tumbuh subur sebelum pasar wisata ini dirintis.
Menarik karena menginspirasi pengunjung bernostalgia, mengenang nuansa tradisional ala pedesaan tempo dulu. Sekitar 80-an lapak pedagang Pasar Pinggul terbuat dari bilahan bambu, atapnya bleketepe atau anyaman daun kelapa.
Seluruh pedagangnya berpakaian tradisional. Pria mengenakan surjan, berikat kepala, ada juga yang mengenakan blangkon. Para perempuan yang menjajakan aneka dagangan, menggenakan kain berkebaya, ada juga yang berhias caping gunung dikepala.
Baca Juga: Pengrajin Payung Lukis Juwiring Berharap Dukungan Konkrit Pemerintah
Nuansa tradisional khas tempo dulu juga dihadirkan di Pasar Pinggul. Puluhan pedagang menyajikan beragam kuliner khas, jajanan beserta minuman tradisional yang sekarang sulit didapat di tempat lain.