Sidak di Puskesmas Kebakkramat I, Bupati Karanganyar Ungkap Presensi ASN Fiktif

Karanganyar News - 17 Jun 2025, 16:38 WIB
Penulis: Kustawa Esye
Editor: Tim Karanganyar News
“Ini sudah absen jam 07.16, tapi orangnya kok tidak ada. Ini jelas absensi bodong,” kata Bupati Rober, dalam tayanga video di akun medsos
“Ini sudah absen jam 07.16, tapi orangnya kok tidak ada. Ini jelas absensi bodong,” kata Bupati Rober, dalam tayanga video di akun medsos /Foto: Instagram @roberchristanto/

KARANGANYARNEWS Bupati Karanganyar, Rober Christanto menyampaikan kekecewaannya saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Puskesmas Kebakkramat I, Senin 16 Juni 2025 pagi. Dalam sidak tanpa pemberitahuan tersebut, terungkap adanya dugaan presensi ASN fiktif yang mencoreng disiplin kerja di lingkungan layanan publik.

Dalam pengecekan sistem kehadiran, Bupati menemukan nama Kepala Puskesmas sudah tercatat hadir pada pukul 07.16 WIB. Namun demikian, saat dicek langsung ke ruangannya, pejabat tersebut tidak berada di tempat.

“Ini sudah absen jam 07.16, tapi orangnya kok tidak ada. Ini jelas absensi bodong,” kata Bupati Rober, dilansir dari tayanga video yang diunggah akun media sosial resminya, @roberchristanto.

 Baca Juga: 25 Puskesmas di Sragen Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Program Nasional Presiden Prabowo

Bupati menduga,  ada praktik penitipan alat presensi seperti ponsel kepada rekan kerja menjadi modus utama. Hal ini membuat sistem mendeteksi kehadiran, meski pegawai yang bersangkutan sebenarnya belum datang ke kantor.

Kondisi Pelayanan Menurun, Disiplin ASN Dipertanyakan

Selain menemukan presensi ASN fiktif, Bupati juga menyoroti rendahnya kehadiran pegawai dan penurunan mutu pelayanan di Puskesmas Kebakkramat I yang dulunya dikenal sebagai salah satu puskesmas unggulan.

“Saya datang langsung untuk memastikan. Dulu puskesmas ini membanggakan. Tapi sekarang, saya melihat kondisinya menurun,” katanya dengan nada kecewa.

Puskesmas Jadi Cerminan Kualitas Pelayanan Publik

Meski kecewa, Bupati tetap mengapresiasi pegawai yang hadir tepat waktu dan tetap melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Ia menegaskan, pelayanan publik khususnya di sektor kesehatan, tidak boleh dijalankan hanya sebagai rutinitas.

 Baca Juga: 17 Puskesmas di Solo Mulai Layani Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Halaman:

Tags

Terkini