KARANGANYARNEWS - Di balik setiap bencana dan situasi darurat di Karanganyar, ada sosok-sosok luar biasa yang tak banyak mendapat sorotan: para relawan. Mereka adalah yang pertama datang saat banjir menerjang, saat pohon tumbang menutup jalan, atau ketika kecelakaan membutuhkan bantuan cepat.
Kamis malam, 3 Juli 2025, suasana halaman belakang Rumah Dinas Bupati Karanganyar berubah jadi hangat dan penuh keakraban. Bukan acara resmi, bukan pula seremoni mewah. Ini “Ngopi Bareng Relawan”, ajang santai yang justru penuh makna dan semangat solidaritas.
Bupati Temui Relawan dalam Nuansa Hangat dan Santai
Di malam yang sejuk itu, Bupati Karanganyar, Rober Christanto, tampak menyatu bersama puluhan relawan dari berbagai penjuru kabupaten. Duduk berbagi cerita, sambil menyeruput kopi hangat.
Baca Juga: Kopdar Nasional Relawan MDMC 2025 di Tawangmangu: Lebih dari Sekadar Temu Kangen
Momen ini, bukan sekadar acara biasa, tapi sebuah bentuk apresiasi tulus dari pemerintah kepada para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. “Mereka adalah ujung tombak di lapangan. Tanpa pamrih, selalu hadir lebih dulu, bahkan sebelum aparat datang,” kata Bupati Rober penuh hormat.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara relawan dan Pemkab Karanganyar, dalam setiap aksi kemanusiaan. Bupati juga menyebutkan, gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat Karanganyar yang harus terus dirawat.
Tak Hanya di Karanganyar, Relawan Juga Bergerak Lintas Daerah
Yang membuat malam itu makin menginspirasi, ternyata banyak dari relawan yang hadir pernah ikut serta dalam penanganan bencana di luar wilayah Karanganyar. Beberapa di antaranya turun langsung saat banjir besar melanda Temanggung dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca Juga: Obrolan Hatipena Buku Bencana dari Berbagai Perspektif: Pelu Penataan Ruang Tanggap Bencana
“Kami datang karena merasa terpanggil. Tidak ada perintah, tidak juga bayaran. Hanya ingin membantu,” kata salah satu relawan dalam sesi berbagi cerita.