KARANGANYARNEWS - Istilah puasa sebenarnya sudah ada jauh sebelum adanya agama Islam di berbagai belahan dunia, termasuk diantaranya di Indonesia yang jauh sebelumnya disebut bangsa Nusantara.
Berbagai bangsa di belahan dunia, jauh sebelum keberadaan dan kedatangan Islam telah menjalani puasa dengan berbagai ritual. Ada yang melakukan puasa sebagai ritual mengisi dan mengistimewakan bulan tertentu, menurut nama bulan dalam perhitungan penanggalan bangsa mereka masing-masing.
Ada yang berpuasa mulai pertengahan bulan Sya’ban dengan tujuan menyambut datangnya musim panas, dimaksud juga teruntuk lebih mendekatkan diri kepada tuhan mereka.
Nenek moyang bangsa Nusantara, lebih memilih melakukan berbagai ritual laku prihatin puasa di bulan Sura menurut perhitungan penanggalan tahun Jawa Kawi. Leluhur bangsa Indonesia, mengistilahkan laku prihatin puasa dengan beragam sebutan sesuai daerah dan wilayahnya masing-masing.
Keistimewaan bulan Ramadhan, sebenarnya juga telah dikenal sejak masa jahiliyah oleh berbagai bangsa dan agama mereka masing-masing. Agama Islam tidak saja mengistimewakan bulan itu, tapi juga memuliakannya.
Diantaranya dengan diwajibkannya umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183:
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Fardlu Kabupaten Karanganyar, Senin 27 Maret 2023
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ