Santet dilakukan dengan cara mengirimkan benda atau medium tertentu kepada korbannya, hal tersebut sebagaimana ditulis dalam journal ‘Usage of IT on Traditional Magic Practice’: Review on Cultural Transformation tahun 2019.
Baca Juga: Santet Jarum Jahit, Lebih Mematikan dibanding Sewu Dino dan Janur Ireng
Dalam journal tersebut dijelaskan, benda yang dikirimkan secara tidak kasat mata telah diberi mantra-mantra tertentu oleh yang menyantet. Dimaksud untuk mencelakai korban, dengan cara dikirimkan dan dimasukkan ke tubuh korbannya secara qaib.
Selain santet Sewu Dino dan santet Janur Ireng, sebagaimana dalam film horor SimpleMen yang belakangan viral di berbagai loini media, kejahatan supranatural santet juga dapat dilakukan dengan medium kain kafan.
Kain kafan yang disebut juga mori, kain berwarna putih polos yang biasanya digunakan sebagai pembungkus jasad orang yang telah meninggal dunia, orang awam menyebutnya mayat atau jenazah.
Baca Juga: Perang Santet dalam Trah Pitu, Setelah Sewu Dino Masih Ada Janur Ireng
Untuk dijadikan medium atau perantara santet, kain kafan dijadikan pembungkus kembang telon bunga tiga jenis dan warna. Disebutkan diantaranya bunga kanthil, bunga mawar dan bunga kenanga.
Lumpuh Hingga Meninggal Dunia
"Dalam ritual ilmu santet, kembang telon yang dibungkus kain kafan tadi harus ditali pocong. Tiga tali menyerupai tali mayat masing-masing di ujung palung atas, tengah dan ijung paling bawah," terang Ki Buyut Lawu.