Menghidupkan Bayang-Bayang Surga di Bumi: Mimpi Nyata dari Permukiman Darussalam

Karanganyar News - 19 Jun 2025, 18:35 WIB
Penulis: Kustawa Esye
Editor: Tim Karanganyar News
Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.: Akademisi Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Fakultas Teknik UNISSULA Semarang
Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.: Akademisi Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Fakultas Teknik UNISSULA Semarang /Foto: Dok. Pribadi/

KARANGANYARNEWS - Bayangkan sebuah tempat tinggal di mana cinta kasih, kedamaian, dan pengabdian bukan sekadar kata-kata indah, melainkan denyut nadi kehidupan harian. Tempat ini bukan utopia yang hanya hidup dalam doa, tetapi sebuah konsep yang bisa diwujudkan melalui perencanaan dan nilai-nilai spiritual Permukiman Darussalam.

Gagasan membangun “bayang-bayang surga di muka bumi” ini menjadi salah satu pandangan visioner yang digaungkan Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T., tokoh perencana kota sekaligus akademisi dari Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Fakultas Teknik UNISSULA Semarang.

Menurutnya, kunci dari kehidupan mulia manusia terletak pada tiga hal mendasar: kasih sayang, cinta kasih, dan pengabdian.

 Baca Juga: Ketika Kota Jadi Mimpi: Urbanisasi, Kemiskinan kota dan Permukiman Kumuh Kian Menjadi

“Dengan ketiganya, manusia tak hanya menjaga fitrahnya sebagai makhluk Allah yang mulia, tetapi juga berperan menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh keberkahan,” ujar Agung Ridlo, yang juga Sekretaris I ICMI Orwil Jawa Tengah.

Darussalam: Bukan Sekadar Tempat Tinggal, Tapi Gaya Hidup Islami

 

Konsep permukiman Darussalam berasal dari dua kata Arab, dar (rumah) dan salam (keselamatan atau kedamaian). Maka, Darussalam adalah rumah kedamaian.

sebuah kawasan tempat warga tak hanya hidup berdampingan, tapi juga saling mendoakan, saling menolong, dan menumbuhkan kebajikan satu sama lain.

 Baca Juga: MPWK UNISSULA Dukung Hunian Inklusif Lewat Expo 3 Juta Rumah di Semarang

Halaman:

Tags

Terkini