Siap-siap! Gerhana Matahari Hibrid Terjadi 20 April 2023, Ini Penyebabnya

- 7 Maret 2023, 19:05 WIB
Gerhana Matahari Hibrid terjadi 20 April 2023, ini penyebabnya. Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. (Foto ilustrasi: Pixabay/Vishnu_KV)
Gerhana Matahari Hibrid terjadi 20 April 2023, ini penyebabnya. Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. (Foto ilustrasi: Pixabay/Vishnu_KV) /

KARANGANYARNEWS - Gerhana Matahari Hibrid Terjadi Tanggal 20 April 2023. Ini Penyebabnya. Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Adapun Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan selalu terjadi pada saat fase purnama.

Baca Juga: Heboh Fenomena Solstis, Tak Boleh Keluar Malam Tanggal 21 Desember?

Melansir laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, pada 2023 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yakni:

  1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
  3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
  4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Baca Juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan 21 Februari-5 April, Ini Penjelasannya!

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Sementara di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x