Polemik Beda Hari Raya Idul Fitri, Thomas Djamaluddin: Perlu Otoritas Tunggal

- 18 April 2023, 04:39 WIB
Menurut Thomas Djamaluddin, perbedaan dalam penetapan Idul Fitri atau Lebaran terus berulang jika tidak ada otoritas tunggal
Menurut Thomas Djamaluddin, perbedaan dalam penetapan Idul Fitri atau Lebaran terus berulang jika tidak ada otoritas tunggal /Ilustrasi Sholat Idul Fitri/ Diskominfo Purwakarta/

KARANGANYARNEWS - Idul Fitri 1444 Hijriyah atau Lebaran 2023 ini, sangat dimungkinkan akan terjadi perberbedaan antara penetapan perserikatan Muhammdiyah dengan penetapan pemerintah yang mayoritas diikuti oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Berikut penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terkait pro kontra penetapan ini.

 

Tahun ini sangat dimungkinkan terjadi lagi perbedaan penetapan Idul Fitri 1444 Hijriyah atau Lebaran 2023, penetapan perserikatan Muhammadiyah yang jauh hari sudah dimumkan, akan berbeda dengan penetapan pemerintah yang mayoritas diikuti oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagaimana diketahui, perserikatan Muhammadiyah telah menetapkan dan mengumumkan hari raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriyah, disebut juga Lebaran 2023 jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April 2023.

 Baca Juga: Beda Penetapan Idul Fitri 2023, Haedar Nashir: Ini Ijtihad Muhammadiyah

Sangat dimungkinkan, pemerintah yang mayoritas diikuti oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) akan menetapkan Idul Fitri 1444 atau Lebaran 2023 jatuh pada hari Sabtu tanggal 22 April 2023.

Pertanyaan yang hingga hari ini mengemuka dari masyarakat, terutama umat Islam di Indonesia, kenapa pelaksanaan Idul Fitri 1444 Hijriyah yang telah ditetapkan perserikatan Muhammadiyah lebih cepat sehari?

Potensi Perbedaan

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x