KARANGANYARNEWS - Mudik, tradisi tahunan setiap Hari Raya Idul Fitri yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Mudik Lebaran 2023 ini lebih semarak dan makin padat arus lalu lintas, karena kian bertambah pesatnya warga masyarakat perantau dari berbagai kota besar pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Sebagaimana diketahui, tradisi mudik yang etimologinya berasal dari kata ‘udik’, sudah dikenal di Indonesia semenjak masyarakat memulai urbanisasi. Menurut Guru Besar FIB Universitas Airlangga, Prof. Purnawan Basundor, mudik menjadi tren masyarakat sejak 1960-1970-an.
"Karena orang desa dianggap ‘udik’ kalau pulang ke kampung halamannya dikatakan ‘mudik’ atau ‘menuju ke udik’,” terang dia dalam sebagaimana diunggah di situs resmi Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur.
Baca Juga: 6 Sunnah Pendongkrak Pahala Sebelum Sholat Idul Fitri, Catat dan Amalkan
Mereka berduyun-duyun menuju ke kota untuk mencari pekerjaan, karena urbanisasi inilah masyarakat rindu dengan kampung halamannya. Urbanisasi ini, menurut dia sudah berlangsung setelah kemerdekaan.
“Paling banyak orang desa urbanisasi mencari pekerjaan ke kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lainnya sekitar tahun 1960-1970-an,” terang Prof. Purnawan Basundor menambahkan.
Sub Judul