KARANGANYARNEWS - Usai Gerhana Matahari Hibrid, Ada Fenomena Langka Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023. Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya, Rabu, 26 April 2023, menjelaskan Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar.
Baca Juga: Preview Tottenham vs Man Utd Liga Inggris Hari Ini, Jumat 28 April 2023
Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Pada 2023 terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana Matahari dan dua kali gerhana Bulan. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 dapat diamati dari Indonesia,
- Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 dapat diamati dari Indonesia,
- Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
- Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 dapat diamati dari Indonesia.
Baca Juga: The Flash Rilis Trailer Kedua, Muncul Penampakan Batman, Supergirl hingga Jenderal Zod
Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei 2023