KARANGANYARNEWS - Zahrotun Ulin Nasroh memeluk ibunya, Husnul Khotimah dengan erat. Teringat pesan sang ayahanda untuk menjaga ibundanya menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
Menjadi amanah tersendiri bagi jemaah wanita berusia 18 tahun ini untuk membersamai ibunya menunaikan perjalanan suci. Air mata tak terbendung saat Lina menceritakan bagaimana sang ayah wafat lima tahun silam karena menderita penyakit gagal ginjal.
"Ayah meninggal pada 2020. Sejak enam tahun bapak sudah sakit dan sebelum meninggal sempat dirawat di ICU selama seminggu," kenang Lina sedih.
Pelajar dari Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini menceritakan, pesan paling mengharukan adalah almarhum ayahanda, Subkhi, merasa umurnya sudah tidak panjang lagi. Ia pun menyampaikan wasiat kepada Husnul untuk melimpahkan porsi hajinya kepada Lina yang saat itu masih kelas 1 MTs. Subkhi merasa memang harus merelakan hajinya kepada putri keduanya itu.
Baca Juga: Kemenag Pantau Hilal Awal Zulhijah 27 Mei, Amati 114 Titik di Indonesia
"Waktu itu ayahnya berpesan kepada saya agar porsi hajinya dilimpahkan ke Lina. Saya bilang bapak jangan berpikiran begitu, pasti nanti sembuh dan pasti bisa berangkat haji bersama ibu," kenang Husnul menceritakan peristiwa lima tahun silam kepada tim MCH di Hotel 217, Syisyah, Makkah, Selasa (20/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id.
Saat ayahnya wafat, Lina pun masih belum paham apa sejatinya haji itu.
"Waktu itu saya masih kelas 1 MTs, belum tahu haji itu apa dan bagaimana. Tentu saya merasa kaget, bingung dan bimbang bercampur takut mendapatkan wasiat seperti itu. Ibadah yang saya belum bisa membayangkan sama sekali," kata Lina.
Takdir tak bisa dihindari. Ayah Lina akhirnya mengembuskan napas terakhirnya, meninggalkan istri dan ketiga anaknya. Husnul pun akhirnya menjalankan wasiat suami untuk melakukan pelimpahan porsi haji suami tercinta kepada anak keduanya, Lina.