Zahrotun Ulin Nasroh, Jemaah Haji Termuda asal Pati: Berangkat ke Tanah Suci karena Wasiat Ayah

Karanganyar News - 22 Mei 2025, 18:01 WIB
Penulis: Andi Penowo
Editor: Tim Karanganyar News
Zahrotun Ulin Nasroh bersama ibunya, Husnul Khotimah dari Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. (Foto: kemenag.go.id)
Zahrotun Ulin Nasroh bersama ibunya, Husnul Khotimah dari Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. (Foto: kemenag.go.id) /

KARANGANYARNEWS - Zahrotun Ulin Nasroh memeluk ibunya, Husnul Khotimah dengan erat. Teringat pesan sang ayahanda untuk menjaga ibundanya menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Menjadi amanah tersendiri bagi jemaah wanita berusia 18 tahun ini untuk membersamai ibunya menunaikan perjalanan suci. Air mata tak terbendung saat Lina menceritakan bagaimana sang ayah wafat lima tahun silam karena menderita penyakit gagal ginjal.

"Ayah meninggal pada 2020. Sejak enam tahun bapak sudah sakit dan sebelum meninggal sempat dirawat di ICU selama seminggu," kenang Lina sedih.

Pelajar dari Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini menceritakan, pesan paling mengharukan adalah almarhum ayahanda, Subkhi, merasa umurnya sudah tidak panjang lagi. Ia pun menyampaikan wasiat kepada Husnul untuk melimpahkan porsi hajinya kepada Lina yang saat itu masih kelas 1 MTs. Subkhi merasa memang harus merelakan hajinya kepada putri keduanya itu.

Baca Juga: Kemenag Pantau Hilal Awal Zulhijah 27 Mei, Amati 114 Titik di Indonesia

"Waktu itu ayahnya berpesan kepada saya agar porsi hajinya dilimpahkan ke Lina. Saya bilang bapak jangan berpikiran begitu, pasti nanti sembuh dan pasti bisa berangkat haji bersama ibu," kenang Husnul menceritakan peristiwa lima tahun silam kepada tim MCH di Hotel 217, Syisyah, Makkah, Selasa (20/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id.

Saat ayahnya wafat, Lina pun masih belum paham apa sejatinya haji itu.

"Waktu itu saya masih kelas 1 MTs, belum tahu haji itu apa dan bagaimana. Tentu saya merasa kaget, bingung dan bimbang bercampur takut mendapatkan wasiat seperti itu. Ibadah yang saya belum bisa membayangkan sama sekali," kata Lina.

Takdir tak bisa dihindari. Ayah Lina akhirnya mengembuskan napas terakhirnya, meninggalkan istri dan ketiga anaknya. Husnul pun akhirnya menjalankan wasiat suami untuk melakukan pelimpahan porsi haji suami tercinta kepada anak keduanya, Lina.

Baca Juga: Situs PeduliLindungi.id Disusupi Konten Judi Online, Komdigi Gercep Blokir

"Ayahnya memilih Lina karena kakak pertamanya sudah pernah pergi ke Tanah Suci dan juga sudah berkeluarga. Sementara adiknya saat ini masih sekolah SD. Belum bisa berangkat haji karena masih usia SD," kata Husnul.

Pada 2021, Husnul mulai mengajukan pelimpahan porsi ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati. Pengajuan itu selesai hingga Lina berusia 18 tahun, tepat dengan waktu pemberangkatan ibundanya.

"Sesuai dengan wasiat ayah, tahun 2021 mengajukan pelimpahan porsi, tapi nunggu sampai umur 18 baru semuanya clear," kata Lina.

Seiring berjalannya waktu, Lina pun memantapkan diri untuk mendampingi dan menjaga ibunya berhaji, menggantikan sang ayah. Pertimbangan Lina adalah karena ia sudah mendapatkan wasiat dan kepercayaan dari almarhum ayahanda.

"Walaupun sebenarnya saya sedih sekali, harusnya bapak yang pergi haji sama ibu," ungkap Lina.

Baca Juga: PSSI Luncurkan Program Beasiswa Pelatih Wanita bersama FIFA dan Bali United, Pertama di Asia

Absen Wisuda

Lina pun mempersiapkan diri untuk berangkat haji. Tentunya dengan berbagai persiapan seperti manasik haji hingga material. Sampai akhirnya tibalah hari keberangkatan itu. Lina bergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 51 Embarkasi Solo (SOC 51).

Sedianya, gadis kelahiran 22 Oktober 2006 ini menjalanj wisuda pada 19 Mei 2025, namun ia terpaksa absen karena sudah berangkat haji.

"Kursi yang ada nama saya kosong," katanya.

Kendati demikian, ia tak menyesal sebab baginya pergi haji bersama orang yang dicintainya memiliki makna lebih mendalam. Sebelum berangkat haji, Lina telah mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, yakni mendaftarkan diri ke Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Universitas Diponegoro Semarang mengambil Fakultas Hukum.

Baca Juga: Kisah Sintia, Jemaah Haji Cantik asal Sumbar: Bahagia Bercampur Duka Kehilangan Ayah Tercinta

Wanita bercita-cita jadi polisi wanita (Polwan) ini berharap bisa menjalankan haji dengan baik dan tertib bersama sang ibu.

"Haji itu kan suatu ibadah yang memang ada di rukun Islam. Jadi semoga selama haji ini bisa melakukan sunah dan wajibnya dengan baik dan tertib," kata dia.

Sejak persiapan keberangkatan dari Tanah Air hingga tiba di Makkah pada 17 Mei 2025, Lina selalu mendampingi ibunya. Beruntung, teman sekamarnya adalah para tetangga sehingga Lina merasa banyak yang mendukungnya.

"Selama ibadah selalu menemani ibu. Seperti kemarin salat di Masjidil Haram, nunggu salat sampai tahajud, sampai nunggu azan Subuh hingga melakukan tawaf," imbuhnya.

Bagi Husnul, haji ini menyisakan kerinduan kepada suami. Husnul pernah berangkat umrah bersama suami pasa 2019 silam.

Baca Juga: Levina, Jemaah Haji Termuda nan Cantik asal Jateng: ke Tanah Suci Gantiin Mama

"Waktu itu bapak dalam keadaan sakit juga, tapi tetap berangkat umrah sama saya. Akhirnya setahun kemudian meninggalkan kami semua," kenangnya sedih.

Doa untuk Ayah​​​​​​​

Momen haji ini tentu dimanfaatkan Lina dan Husnul untuk mendoakan yang terbaik bagi sang ayah.

"Kami berdoa agar suami saya diangkat dosa-dosanya, amal baiknya diterima Allah, ditempatkan di surga-Nya dan dijauhkan dari siksa api neraka," ucap Husnul.

Sementara Lina berdoa agar ibunya selalu diberikan kekuatan untuk menjalani hari-hari tanpa ayah.

"Saya berdoa yang terbaik untuk ibu, semoga kuat menjalani hidup tanpa ayah. Bisa menafkahi keluarga dan panjang umur," ucap Lina.

Ia pun berharap setelah pulang haji bisa menjadi pribadi lebih baik, memperbaiki sikap, dan lebih istikamah untuk beribadah. ***

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Terkini