Network
KARANGANYARNEWS - Semangat peringatan Hari Kartini ke-145 masih terasa kuat, terbukti dengan lonjakan kunjungan wisatawan ke Museum Kartini.
Dilansir KaranganyarNews dari Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Diah Radityawati, sejak 11 hingga 22 April 2024, lebih dari seribu wisatawan telah mengunjungi museum ini.
"Puncak kunjungan terjadi pada Sabtu (20/4/2024), H-1 sebelum perayaan Hari Kartini, dengan lebih dari 500 pengunjung dalam sehari," ungkap Retna.
Baca Juga: 9 Pahlawan Nasional Wanita Populer Indonesia, Ada RA Kartini hingga Fatmawati
Menurut Retna, euforia dari organisasi wanita dan sekolah-sekolah sangat besar. Mereka tidak hanya mengunjungi makam RA Kartini untuk ziarah, tetapi juga tetap menjadwalkan kunjungan ke Museum Kartini.
Dia juga menyoroti bahwa kunjungan wisatawan tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya pada momen yang sama, bahkan hampir menyamai kunjungan wisatawan di Tempat Rekreasi Pantai (TRP) Kartini saat Syawalan.
Retna menambahkan bahwa pemutaran film animasi RA Kartini di ruang audio visual museum menjadi favorit para pengunjung, yang termasuk dalam tiket masuk sebesar Rp 4.000. "Kita hampir berada di level setara dengan TRP Kartini," imbuhnya.
Baca Juga: Gunung Merapi: 5 Jenis Gempa Masih Mengguncang, Status Siaga Level III
Padahal TRP Kartini puncaknya kan di bulan syawal, tapi kemarin saya lihat laporan kunjungan (museum) itu sangat luar biasa," ucap Retna.
Kesuksesan Museum Kartini dalam menarik minat pengunjung menunjukkan bahwa semangat Kartini masih membara dan relevan hingga kini.
Adanya lonjakan kunjungan wisatawan ke Museum Kartini yang signifikan selama peringatan Hari Kartini ke-145, terbukti bahwa semangat Kartini masih hidup dan terus mempengaruhi masyarakat hingga saat ini.
Euforia yang dirasakan oleh organisasi wanita dan sekolah-sekolah serta antusiasme pengunjung menunjukkan betapa pentingnya warisan dan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh RA Kartini.
Museum Kartini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Hari Kartini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga momentum untuk merayakan dan memahami perjuangan serta warisan intelektual yang ditinggalkan oleh salah satu pahlawan nasional Indonesia tersebut.***
