KARANGANYARNEWS - Ketua Umum AFKUBI, sangat mengapresiasi pementasan seni lintas agama yang dikemas dalam drama kolosal.
“Suguhan yang sangat menarik Pentas Seni Merdeka Toleransi dengan drama kolosal,” kata Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI), Ida Pangelengsir Agung Putra Sukahet.
Menurutnya, pentas seni yang dihelat Sabtu, 13 Agustus 2022 malam di Phinisi Ballroom, Hotel Claro, Makassar ini, mempersembahkan drama tari kolosal Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga: Pekan Merdeka Toleransi Beragama Sulsel dalam Peringatan HUT RI ke-77
Drama tari kolosal tersebut, disebutkan mengangkat kisah dari kitab Kakawin Sutasoma karya pujangga Mpu Tantular yang hidup di zaman Majapahit, abad ke XIV.
“Salah satu bait dalam kitab inilah diambil semboyan pemersatu bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ida Pangelengsir Agung Putra Sukahet, sebagaimana keterangan pers dia kepada KaranganyarNews.com.
Drama tari ini menurut Ketua Umum AFKUBI, mengisahkan perjalanan hidup pangeran Sutasoma dalam menaklukkan kebencian dengan cinta kasih dan mempersatukannya dengan kekuatan kebijaksanaan.
Baca Juga: Slamet Raharjo dalam Testimoni Denny JA dan Para Tokoh Penggiat Literasi
“Dalam kehidupan kita secara sadar maupun tidak, kita lebih banyak memupuk kebencian dan mengesampingkan cinta kasih. Lebih memilih keuntungan diri sendiri dari pada membangun hubungan kemanusiaan dan kebaikan bersama. Sikap ini akan merugikan diri sendiri dikemudian hari,” jelasnya.