KARANGANYARNEWS - 180 anak terpilih dari 16 Kapanewon (Kecamatan) di Babupaten Sleman, selama dua hari 22-23 Februari 2023 terlibat dalam ajang Temu Hati 13 di ruang pertemuan Arjuna BBPPM Kemendesa Sleman.
Anak-anak dihadirkan untuk berdiskusi, berdialog dan memecahkan masalah-masalah yang di hadapi oleh anak Sleman, mengangkat tema 'Mengukir Karakter Budaya, Hiasi Digitalisasi'.
Tema tersebut dijadikan jargon semua anak Sleman untuk dapat menjadi generasi yang kreatif dan inovatif dalam segala bidang, sesuai prinsip dari perlindungan anak.
Baca Juga: Tradisi Yaqowiyu di Jatinom Menginspirasi Terwujudnya Desa Sadar Kerukunan Berbasis Budaya
Partisipasi anak, menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Hari pertama tiga naraumber di hadirkan Arinda, Afgan Magdami, dan Arief Winarko jurnalis KaranganyarNews.com.
Ketiga narasumber tadi membantu seluruh peserta menjadi agen 2P (pelopor dan pelapor) terutama pada situasi saat ini, sehingga budaya menjadi sangat penting dan digital aman bagi anak. Anak Sleman posting baik, akan menjadi inspirasi bagi seluruh anak di Indonesia.
Keseruan kegiatan yang di fasilitasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman ini, merupakan agenda rutin setiap tahun pelaksananya Forum Anak Sleman (Forans).
Baca Juga: Jangan Salah Pilih: Inilah Citarasa dan Ciri Khas Durian Bawor Kalibawang, Kulon Progo
Penyaringan peserta, pemilihan 10 duta anak dan isian materi. Peran partisipasi anak, menjadi contoh anak-anak di bawah 18 tahun yang tergabung dalam Forans mampu memikirkan situasi anak-anak.