KARANGANYARNEWS - Gunung Lawu yang selama ini dikenal sebagai destinasi pendakian penuh nuansa mistis dan sejarah, kembali menjadi saksi perjalanan spiritual para pendekar muda.
Sebanyak 68 calon warga tingkat 2 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun menjalani pendadaran fisik dan mental sebagai bagian dari ujian lahir batin menuju pengesahan tingkat berikutnya dalam dunia pencak silat.
Prosesi pelepasan para siswa ini berlangsung khidmat pada Sabtu, 14 Juni 2025 di Padepokan Agung Graha Wiratama, Jl. Merak No. 10, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun.
Baca Juga: Luput Publis Media, Tapak Suci Juara Umum Pencak Silat Pon XX
Mereka diberangkatkan dalam gelombang pertama, sementara 46 calon warga lainnya dari luar zona 1 seperti Kalimantan dan Jakarta, dijadwalkan menyusul pada 24 Juni mendatang.
Langkah Demi Langkah Menuju Kematangan Sejati
Ketua Dewan Pusat PSHT, Kangmas H. Issoebiantoro, S.H., menekankan pendadaran ini bukan hanya sekadar latihan fisik biasa. “Ini adalah tahapan awal dari rangkaian perjalanan panjang menuju pengesahan tingkat 2. Pendakian Gunung Lawu menjadi simbol ujian mental, spiritual, dan pengendalian diri,” ucap beliau di depan para peserta.
Proses ini adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak warga PSHT, meski syaratnya cukup berat. Minimal 15 tahun menjadi warga tingkat 1, aktif dalam pembinaan, lolos psikotes, dan menguasai seluruh materi dasar pencak silat tingkat awal.
Baca Juga: Solo jadi Tuan Rumah Kualifikasi PON XXI Cabor Pencak Silat, 681 Atlet bakal Bertarung
Koordinator pendadaran, Kangmas Ir. Tono Suharyanto menjelaskan, perjalanan ini mencerminkan jenjang pembentukan karakter. Para peserta akan melalui kelas C, B, hingga A sebelum benar-benar menyandang status warga tingkat 2 PSHT.