Misteri Omah Demit Bukit Patrum, Nampak Jelas Tapi Tak Tersentuh

- 5 Maret 2022, 20:15 WIB
Omah Demit di Bukit Patrum Dusun Mojo Pereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, nampak jelas tapi tak mungkin dapat disentuhnya
Omah Demit di Bukit Patrum Dusun Mojo Pereng, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, nampak jelas tapi tak mungkin dapat disentuhnya /Humas Pemkab Klaten/

Untuk lebih mempermudah dan mempercepat proses menambang batu kapur, Belanda menggunakan peralatan dan bahan peledak, masyarakat setempat menyebutnya ‘dinamit’.

Sebagai sarana mengangkut batu kapur hasil tambang ke pabrik gula, Belanda membangun jalur rel locomotif yang menghubungkan Bukit Patrum – PG Gondangwinangun.

Baca Juga: Gerabah Bayat; Inilah Gaya Muter Miring Penggaet Guru Besar University Jepang

“Hingga tahun 1980-an rel jalur lokomatif itu masih utuh, bahkan masih sering dilintasi lori  (lokomotif) pengangkut tebu dari Desa Krakitan dan sekitarnya ke PG Gondangwinangun,” cerita Hardi meyakinkan.

Dijelaskan juga, semasa dia masih berusia anak-anak bangunan tempat menyimpan ‘dinamit’ di atas bukit Patrum ada dua. Perkembangan selanjutnya, warga setempat banyak menambang batu kapur secara manual.

Selain kian lama makin menggerogiti ketinggian bukit kapur, juga menghilangkan salah satu bangunan di atas Bukit Patrum, di jaman penjajahan dulu digunakan menyimpan ‘dinamit’.

Baca Juga: KGPH Purbaya Putra Mahkota Keraton Surakarta, Inilah Profil dan Rekam Jejaknya

Sangat dimungkinkan, rumah kecil yang ada sampai saat ini diyakini dihuni makluk tidak kasat mata. Hingga para penambang batu kapur tak berani mengusiknya, mereka hanya berani mengambil batu-batu kapur di seputarannya.

“Hingga menyisakan rumah di atas bukit yang terpisah dari bukit lainnya. Lokasi pun jadi curam dan cekungan. Sebagaimana yang terlihat sampai saat ini,” kata Hardi menambahkan.

Ditemui secara terpisah, Kepala Desa Krakitan, Kecamatan Bayat menjelaskan, bangunan berukuran 2 x 2 meter tersebut rumah atau tempat penyimpanan ‘dinamit’ di era penjajahan Belanda, bukan rumah demit (tempat hantu).

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x