KARANGANYARNEWS - Islam Wasathiyah atau Islam jalan tengah, harus senantiasa digelorakan, teruntuk mengantisipasi gerakan Islam yang mengarah kubu ekstrem dan radikal.
"Selain ekstrem kiri yang cenderung sekuler dan liberal, ada pula ekstrem kanan yang mengarah pada radikalisme." kata Ketua Umum MUI Kabupaten Klaten, KH. Hartoyo.
Hal itu ditekankan kepada semua anggota dan pengurus MUI, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I MUI Klaten Masa Khidmat 2023-2027, Sabtu 18 Februari 2023 di Gedung Al-Ikhlas Kemenag Klaten.
Baca Juga: Makanan dan RPH Halal Masih Jadi PR, Bupati Klaten: Pentingnya Sinergitas Pemkab dan MUI
Setiap pengurus MUI di semua tingkatan, menurutnya harus mendakwahkan Islam Wasathiyah, dimaksud agar pemahaman keislaman bisa hadir kembali menjadi jatidiri muslimin di Indonesia yang rahmatan lil 'alamiin.
"Penguatan Paradigma Islam Wasathiyah harus terus dijaga di semua tingkatan. Hal ini penting untuk merespon semakin menguatnya radikalisme kiri dan kanan, ” kata Kiai Hartoyo, menandaskan.
Menurutnya, pergerakan dua kelompok ekstrem ini sebagai gambaran ideologi global yang menyerang dan menggempur Indonesia. Dua ideologi ini, bisa memporak-porandakan bangunan Keislaman di Indonesia yang sudah lama terbangun.
Baca Juga: Road Show FKUB Klaten, Perkuat dan Bina PKUB Desa Serta Kelurahan
Selain tantangan dua ekstrem itu, dijelaskan juga tugas MUI ke depan menginternalisasikan nilai Islam ke dalam masyarakat. Seiring perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, para ulama harus menyadari perannya yang semakin besar.