Tradisi Yaqowiyu di Jatinom Menginspirasi Terwujudnya Desa Sadar Kerukunan Berbasis Budaya

- 26 Februari 2023, 17:35 WIB
Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi dan Camat Jatinom Wahyuni Sri Rahayu
Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi dan Camat Jatinom Wahyuni Sri Rahayu /Foto: Dok. Moch Isnaeni/

KARANGANYARNEWS - Kecamatan Jatinom sudah sejak ratusan tahun lalu telah dikenal sebagai daerah yang sarat dengan kerukunan berbasis budaya.

"Perayaan tradisi Yaqowiyu yang  digelar setiap bulan Sapar, menginspirasi pentingnya mewujudkan Desa sadar kerukunan berbasis budaya," kata Camat Jatinom, Kabupaten Klaten,  Wahyuni Sri Rahayu.

Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan  pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten, di aula kantor kecamtan setempat.

Baca Juga: Road Show FKUB Klaten, Perkuat dan Bina PKUB Desa Serta Kelurahan

Dijelaskan juga, tradisi Yaqowiyu yang sarat nilai-nilai reliqius, budaya dan  kerukunan memiliki  ciri khas ditandai penyebaran kue apem, terbuat dari tepung beras.

"Tradisi ini, berawal dari Ki Ageng Gribig yang pulang setelah menunaikan ibadah haji di kota Mekkah. Setelah itu, Ki Ageng Gribig mengamanatkan untuk mengadakan tradisi ini setiap tahunnya." katanya.

Yaqowiyu, menurut Wahyuni merupakan tradisi yang kali pertama diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig. Ki Ageng Gribig, adalah ulama besar di daerah Klaten dan sekitarnya yang berperan menyebarkan Islam.

Baca Juga: Tangkal Kubu Ekstrem dan Radikal, MUI Klaten Gencar Gelorakan Islam Wasathiyah

Dikatakan, Ki Ageng Gribig membawa oleh-oleh dari sepulang hajinya berupa kue apem dan akan dibagikan kepada saudara, murid, dan tetangganya. Namun karena oleh-oleh yang dibawanya tidak cukup, ia kemudian meminta keluarganya untuk membuat kue apem untuk dibagikan.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x