Test Keperawanan di Candi Sukuh, Akurat Tanpa Bantuan Medis

- 24 Juli 2022, 08:05 WIB
Test keperawanan di Candi Sukuh dengan ritual menaiki tangga teras bangunan utama, menuju pelatar atas
Test keperawanan di Candi Sukuh dengan ritual menaiki tangga teras bangunan utama, menuju pelatar atas /kemdikbud.go.id/

KARANGANYARNEWS – Tak harus secara medis, untuk menjalani test keperawanan juga dapat dilakukan di komplek Candi Sukuh.
Hasil test keperawanan di Candi Sukuh? Diyakini sebagian besar masyarakat di sekitar destinasi wisata peninggalan purbakala ini, masih sangat akurat.

 

 


Nah, jikalau kalian ingin test keperawanan non medis, terutama teruntuk pria yang kebelet menikah namun meragukan kesucian calan pasangannya, segeralah ke Candi Sukuh.

Baca Juga: Chek Fakta, Benarkah Candi Borobudur Tak Masuk 7 Keajaiban Dunia?
Cara atau ritual test keperawanan di Candi Sukuh, pun sangat sederhana. Selain tidak berunsur pornografi, juga tidak berbiaya tinggi.
Diperoleh keterangan, menjalani laku ritual test keperawanan di Candi Sukuh, tidak sama sekali bersentuhan atau bahkan berhungan fisik dengan lawan jenisnya.
Berbagai sumber literasi yang dihimpun KaranganyarNews.com menyebutkan, Candi Sukuh dibangun masa akhir kejayaan atau menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit, dibawah kekuasaan Maharaja Brawijaya V.

Baca Juga: Dharma Yatra di Candi Borobudur, 50 Tokoh Agama Budha Temui Ganjar Pranowo
Dikarenakan didirikan di era memudarnya Hinduisme di Jawa, Candi Sukuh yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baik arsitektur maupun ornament (patung dan reliefnya), menyimpang dari kaidah bangunan candi Hindu.

Penyimpangan Candi Sukuh itu, sebagaimana tersurat dalam buku ‘Wastu Widya’, diantanya keberadaan pahatan atau relief alat kelamin laki-laki dan wanita, dalam bahasa arkeolognya disebut lingga dan yoni di lantai dasar gapura atau pintu gerbang masuk.
Bentuk fisik relief alat kelamin laki-laki dan perempuan di Candi Sukuh, disebutkan terkesan sangat fulgar, berbeda dengan lingga dan yoni di beberapa candi Hindu di tempat lain.

Baca Juga: Candi Borobudur Tinggalkan Warisan Ilmu Perbintangan di Masa lalu
Karena keunikan inilah, Candi Sukuh yang dijadikan tempat ritual test keperawanan warga di sekitarnya ini disebut-sebut sebagai Candi Porno.
“Bukan dimaksud mengeksploitasi pornografi,” kata Mbah Leppo, 63 tahun, kepada KaranganyarNews.com. Relief dua alat reproduksi manusia di Candi Sukuh, menurutnya memiliki makna simbolik sekaligus filosofi kehidupan mendalam.
Tokoh spiritual di dekat Candi Sukuh tadi menyebutkan, dimaksud sebagai wahana ‘ngeruwat sengkala lan sukerta’, tradisi ritual spiritual untuk menengkal dan meluruhkan seluruh aura spiritual negatif dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Candi Sukuh di Karanganyar, Sekilas Mirip Piramida Suku Maya di Meksiko, Lebih Tua Mana?
Beberapa patung sosok pria yang sedang memegangi alat kelamin, juga dapat ditemukan di komplek Candi Sukuh yang bangunan utamanya berbentuk piramida, mirip bangunan suci Suku Maya di Meksiko.
Di teras depan bangunan purbakala inilah, diyakini masyarakat setempat menyimpan mitologi unik sekaligus sangat menarik.
“Sebagai tempat ritual membuktikan kesucian, test keperawanan," terang dia. Caranya, perempuan yang akan menjalani test keperawanan di Candi Sukuh, diwajibkan mengenakan kain jarit sebagai pembalut tubuhnya.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x