Sisi Lain Keunikan Candi Kalasan, Bukti Toleransi Beragama Nenek Moyang Masyarakat Jawa

- 5 Maret 2023, 16:35 WIB
Candi Kalasan, bangunan monumental agama Buddha  salah satu bukti tolernsi beragama telah dilakukan masyarakat Jawa Kuno
Candi Kalasan, bangunan monumental agama Buddha salah satu bukti tolernsi beragama telah dilakukan masyarakat Jawa Kuno /BPCB Jogja/

Baca Juga: Rekomended Bersama Keluarga Tercinta: 5 Destinasi Unik Nan Eksotik di Berbah, Kabupaten Sleman

Daya tarik yang lain, adanya toleransi beragama pada pendirian candi agama Buddha itu. Toleransi di Candi Kalasan, terlihat adanya kenyataan yang ditulis dalam Prasasti Kalasan.

Dalam prasasati tersebut diseebutkan, Candi Kalasan dibangun atas kerjasama antara dua raja berlainan agama dan berlainan juga wangsa atau dinastinya.

Raja Panangkaran dari Kerajaan Mataram Kuno berwangsa Sanjaya, beragama Hindu telah menghadiahkan sebidang tanah di Desa Kalasan untuk mendirikan banguan suci agama Buddha.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih: Inilah Citarasa dan Ciri Khas Durian Bawor Kalibawang, Kulon Progo

Dimaksud untuk memuliakan Dewi Tara, suatu bukti menciptakan kerukunan hidup bersama oleh masyarakat berlainan agama telah ada pada abad ke VIII atau abad IX di Indonesia.

Terkait hal ini, sebagaimana dilansir KaranganyarNews.Com dari buku 'Etika Jawa' Franz Magnis Suseno disebutkan, "…rupa-rupanya di Pulau Jawa, Siwaisme dan Budhaisme dapat berkoeksistensi dengan berdamai satu disamping yang lain…rupa-rupanya raja-raja di Jawa tidak tertarik pada suatu agama eksklusif…". ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x