Foto-foto luar biasa itu, hasil karya fotografer pribumi Kassian Cephas. Tanpa dedikasi fotografer ini, generasi sekarang dan akan datang tidak akan pernah tahu penampakan 160 panil relief Karmawibhangga yang tersembunyi di bawah kaki Candi Borobudur.
Foto-foto relief Karmawibhangga ini, disimpan di museum Borobudur dan museum Amsterdam Belanda. Relief pada kaki Borobudur diambil dari Kitab Karmawibhangga (hukum sebab-akibat), berjumlah 160 panil.
Baca Juga: Meruwat Kutukan Hidup di Candi Sukuh Gunung Lawu, Karanganyar
Panil ini tidak menggambarkan cerita beruntun. 117 panil memperlihatkan satu macam adegan yang ditimbulkan akibat berbagai jenis perbuatan manusia, sedangkan 43 panil lainnya memperlihatkan berbagai macam keadaan manusia akibat dari satu jenis perbuatan.
Setelah relief pada kaki candi, ada sepuluh deretan relief cerita lainnya. Relief-relief cerita ini terdapat pada bagian tubuh candi atau bagian Rupadhatu.
Relief relief ini, dipahat pada dinding candi dan pagar langkan pada seriap tingkat. Tingkat pertama terdapat empat deret relief, sedangkan tiga tingkat di atasnya masing-masing terdapat dua deret relief.
Tingkat dua, pada dinding candi yang tingginya lebih dari 3 meter, dihiasi oleh 2 deret relief (atas dan bawah). Masing-masing terdiri atas 120 panil. Relief bagian atas menceriterakan riwayat hidup Sang Buddha (diambil dari Kitab Lalitawistara), dimulai dari saat Sang Buddha berada di surga Tushita sampai pada saat pengajarannya yang pertama di Taman Lumbini.
Deret di bawahnya, menggambarkan cerita Kitab Jataka (kehidupan Buddha dalam beberapa penjelmaannya sebelum menjadi Buddha) dan diambil dari Kitab Awadana (Cerita serupa Jataka, diperankan oleh tokoh lain).
Pada pagar langkan ada dua deret relief, keduanya menggabarkan cerita Jataka dan Awadana. Relief atas 372 panil dan bagian bawah berjumlah 128 panil.