Baca Juga: 7 Tingkatan Kehidupan di Candi Cetho, Gunung Lawu, Karanganyar
Yang tersisa hanya bekas tempat bertemunya dinding pintu gerbang dengan dinding depan.Dinding luar tubuh candi dipenuhi pahatan arca dan hiasan lain yang sangat indah.
Ambang pintu dan jendela masing-masing diapit oleh sepasang arca lelaki dan wanita dalam posisi berdiri memegang teratai. Jumlah arca secara keseluruhan adalah 36 buah, terdiri dari 8 arca di dinding depan (timur), 8 arca di dinding utara, 8 di dinding selatan, dan 12 di dinding barat (belakang). Ukuran arca-arca itu sama dengan ukuran tubuh manusia pada umumnya.
Pada bagian lain dinding dipenuhi dengan pahatan berbagai bentuk, seperti Kinara Kinari (manusia burung), suluran, dan kumuda (daun dan bunga yang menjulur keluar dari sebuah jambangan bulat).
Baca Juga: 5 Hotel Rekomended: Berbintang, Low Budged, Dekat Bandara Adi Sumarmo dan Museum Dhe Colomadu
Di atas ambang jendela dan relung-relung dihiasi dengan Kalamakara tanpa rahang bawah dalam bentuk yang sangat dekoratif dan jauh dari kesan seram.
Pintu masuk berada di tengah sisi yang panjang di sebelah Timur. Aslinya, ambang pintu di dinding candi tersebut terletak dalam bilik penampil yang menjorok keluar.
Saat ini bilik penampil tersebut sudah tidak bersisa, sehingga pintu masuk ke ruang dalam candi dapat langsung terlihat. Hiasan di bingkai dan Kalamakara di atas ambang pintu sangat sederhana.
Baca Juga: Candi Sambisari, Penemuan dan Misteri Candi di Bawah Tanah
Di dalam candi terdapat tiga ruangan berjajar, masing-masing berukuran 3,48 m x 5,80 m. Kamar tengah dan kedua kamar lainnya dihubungkan pintu dan jendela.