Buka Luwur, Tradisi Ganti Kain Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Boyolali

12 Agustus 2023, 00:10 WIB
Buka Luwur, tradisi ganti kain makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Boyolali. Tradisi ini diawali dengan kirab kain luwur. (Foto: Dok. Istimewa/Laras) /

KARANGANYARNEWS Buka Luwur,  Tradisi Ganti Kain Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Boyolali. Memasuki hari ke-20 Bulan Muharram atau Suro pada penanggalan Jawa, sejumlah juru kunci Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi di Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Ampel, Boyolali terlihat sibuk. Mereka tengah mempersiapkan menyambut tradisi Buka Luwur.

Agenda tahunan yang juga disebut warga sebagai sadranan ini, salah satu prosesinya penggantian kain lurup di beberapa makam di komplek tersebut. Buka Luwur maksudnya untuk sadranan atau pergantian mori (kain kafan) di makam Syech Maulana Ibrahim Magribi

Untuk diketahui, Syekh Maulana Ibrahim Maghribi adalah seorang ulama pendatang dari Maghribi atau sekarang dikenal sebagai Maroko. Dia datang ke wilayah di lereng Merbabu sisi Timur untuk menyebarkan agama Islam.

Agenda rutin tahunan digelar pada Jumat terakhir di Bulan Suro ini memang harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Terdapat lima makam diganti kainnya dalam prosesi Buka Luwur, yakni makam Syech Maulana Ibrahim, Maghribi Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.

Tradisi ini diawali dengan kirab kain luwur dan kelengkapan lain diserahkan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat kepada sang juru kunci makam, dilanjutkan prosesi penggantian kain.

Usai rangkaian penggantian kain, dilanjutkan pembacaan zikir dan tahlil, diikuti para peziarah yang memadati kompleks makam. Acara dipungkasi dengan tradisi kenduri, yakni membagikan makanan yang diyakini bisa dialap berkahnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat berharap tradisi ini bisa menjadi agenda pariwisata Kabupaten Boyolali.

“Kita harapkan agar acara seperti ini terus berjalan dan dapat dilaksanakan secara terus-menerus. Apa pun yang dapat mendukung pembangunan Boyolali dari sisi pengembangan destinasi wisata dan religi,” katanya.

Di lain sisi, bupati juga berpesan agar masyarakat senantiasa hidup rukun dan bersama-sama menjaga tradisi yang memiliki nilai budaya. ***

Editor: Andi Penowo

Tags

Terkini

Terpopuler