Kelahiran Weton Senin Pahing: Dibalik Khodam Singa Almalakut, Inilah Keistimewaan dan Kemuliaan Hidupnya

30 April 2023, 15:35 WIB
Ilustrasi Khodam Singa Almalakut pendamping dan pelindung kelahiran neptu weton Senin Pahing menurut Primbon Jawa /Pexels/Marcus Herzberg/

KARANGANYARNEWS – Didampingi dan dilindungi misteri Khodam Singa Almalakut, kelahiran neptu weton Senin Pahing menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa tak hanya dikarunia tingginya kharismatik dan kewibawaan. Inilah penjelasan lengkapnya, terkait sederet keistimewaan dan kemuliaan hidup kelahiran hari pasaran Senin Pahing.

 

Disebutkan dalam Primbon Jawa, setiap neptu weton kelahiran seseorang dikarunia Khodam yang mendampingi dan melindunginya kehidupannya. Neptu weton Senin Pahing, dikaruniai Khodam Singa Alamalakut.

Khodam yang dikait-kaitkan dengan hal-hal berbau mistis, klenik, dan tahayul oleh sebagian besar masyarakat menurut etimologi dari kosa kata bahasa Arab yang artinya pembantu, penjaga, pelindung, pendamping, dan pengawal khusus seseorang.

 Baca Juga: Kelahiran Weton Senin Pahing: Jangan Salah Pilih, Inilah Karir Profesi Paling Sukses Mendulang Rejeki

Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, dalam spirit spiritual reliqius budaya Jawa Khodam dianggap dan disebut ‘perewangan’, aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang membantu manusia dalam urusan tertentu.

Secara ilmiah, Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak laih, ada juga tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.

Kharisma Inne Beauty

 

“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Astrologi Jawa Melenial’ tadi.

 Baca Juga: Inilah Jawabnya, Dibalik Khodam Naga Kenapa Kelahiran Weton Senin Pahing Rawan Kesurupan?

Penentuan sebutan Khodam yang melindungi seseorang sejak terlahir, berdasarkan hasil hitungan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa, sesuai  neptu weton kelahiran masing-masing.

Menurut hasil hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran neptu weton Senin Pahing memiliki lambang bilangan (13). Jumlah ini, didapatkan dari penambahan simbul angka neptu hari Senin (4) dan neptu pasaran Pahing (9).

Disebutkan, kelahiran hari pasaran atau neptu weton Senin Pahing yang memiliki jumlah lambang bilangan (13), didampingi dan dilindungi Khodam Singa Almalakut.

 Baca Juga: 7 Jodoh Kelahiran Weton Senin Pahing, Dibalik Karakter Introvert

Khodam Singa Almalakut, merupakan aura spiritual positif pembawa kharismatik atau inner beauty yang telah ada semenjak neptu weton Senin Pahing terlahir ke dunia.

Sub Judul

 

Pemilik Khodam Singa Almalakut, dalam kehidupannya dikarunia aura spiritual kharismatik tinggi. Selain jadi orang yang berkharisma, juga sangat disegani, dihormati bahkan ditakuti baik oleh kawan maupun lawannya.

“Dia juga berbakat jadi seorang pemimpin yang sangat bijaksana, ngayomi serta ngayemi, senantiasa memberi keteduhan hati dan rela berkorban tanpa pamrih,” terang dia.

 Baca Juga: Kelahiran Weton Senin Pahing: Dibalik Misteri 3 Khodam Pendamping, Inilah Sederet Keistimewaan Hidup Kalian

Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.

Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.

Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Baca Juga: Dikaruniai Khodam Uang, Kelahiran Weton Minggu Legi Sepanjang Hidupnya Ditaqdirkan Berlimpah Cuan

Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler