Tinjau Vaksinasi Di ATMI, Gibran Izinkan Kuliah Tatap Muka

- 5 September 2021, 11:31 WIB
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberi penjelasan pada wartawan, usai meninjau vaksinasi di kampus ATMI, Sabtu (4/9/2021).
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberi penjelasan pada wartawan, usai meninjau vaksinasi di kampus ATMI, Sabtu (4/9/2021). /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Politeknik ATMI Surakarta menjadi perguruan tinggi kedua di Solo yang bakal menyelenggarakan kuliah tatap muka setelah Universitas Sebelas Maret (UNS).

Lampu hijau itu dinyalakan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka ketika meninjau pelaksanaan vaksinasi di ATMI, Sabtu (4/9/2021). Rencananya, ATMI Surakarta akan menggelar kuluah tatap muka tanggal 13 September.

Selain ATMI, Gibran juga meminta perguruan tinggi lainnya untuk bersiap mengadakan kuliah/pembelajaran tatap muka (PTM). "Kampus lain harus siap semua, UNS hari Senin (6/9), sudah PTM, UNS paling cepat vaksinnya," jelasnya.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku masih punya PR untuk mahasiswa dari luar Solo karena kesusahan mencari vaksin. Menurut dia, ada kebijakan khusus bagi mahasiswa dari luar Kota Solo, paling tidak swab.

Atau nanti dicarikan solusi agar mereka dapat vaksin di sentra vaksinasi non domisili. "Kalau dari kota asal belum divaksin, dia tidak bisa naik pesawat, bus atau transportasi lainnya," tutur dia,

Untuk itu mahasiswa dari luar daerah bisa kuliah secara daring dulu. "Kemarin saya bicara dengan pak Rektor UNS, yang dari luar kota tidak diprioritaskan tapi tetap bisa ikut secara daring," terang dia.

Gibran mengaku memberikan lampu hijau untuk memulihkan kualitas pendidikan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Namun jika ada sekolah atau perguruan tinggi yang siswa dan mahasiswa terpapar Covid-19 akan dihentikan dulu.

"Kita koordinasi dengan puskesmas terdekat sekolah yang mengadakan PTM untuk penanganan jika ada yang terpapar Covid-19, setelah itu tetap kita tracing," aku dia.

Sementara itu antusias masyarakat mengikuti vaksinasi di Politeknik ATMI Surakarta sangat tinggi, hingga vaksin tidak cukup. Yakni lebih dari 9.000 pendaftar, padahal persediaan vaksin hanya 4.000 dosis.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah