Jangan Lewatkan Fenomena Gerhana Bulan Terlama Abad Ini, Catat Tanggalnya!

- 12 November 2021, 15:35 WIB
Fenomena gerhana bulan bakal kembali terjadi pada 19 November 2021 dan dapat diamati dari Indonesia serta menjadi yang terlama abad ini (Foto Ilustrasi: Pixabay/Adege)
Fenomena gerhana bulan bakal kembali terjadi pada 19 November 2021 dan dapat diamati dari Indonesia serta menjadi yang terlama abad ini (Foto Ilustrasi: Pixabay/Adege) /

KARANGANYARNEWS - Fenomena alam gerhana bulan bakal kembali terjadi pada 19 November 2021 dan dapat diamati dari Indonesia. Uniknya, kali ini akan terjadi gerhana bulan sebagian dan waktunya menjadi yang terlama abad ini.

Gerhana bulan terjadi ketika bulan bergerak ke dalam bayangan bumi, menghalangi cahaya matahari. Ada tiga macam gerhana bulan, yakni gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Dalam waktu dekat gerhana bulan sebagian bakal bisa disaksikan penduduk bumi.

Peristiwa ini terjadi  manakala bulan melintasi bayangan penumbra dan umbra bumi, namun tidak sepenuhnya masuk ke dalam umbra bumi.

Baca Juga: Aktor Rony Dozer Meninggal Kena Serangan Jantung, Tora Sudiro Bagikan Kenangan Gokil

Melansir Unilad, Jumat (12/11/2021), menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), gerhana bulan sebagian akan terjadi pada 19 November.

Ini akan menjadi gerhana terpanjang abad ini, berlangsung selama tiga jam 28 menit.

Puncak gerhana akan terjadi tepat setelah pukul 4 pagi ET (8 pagi GMT), di mana bulan memperlihatkan rona kemerahan karena planet ini menyembunyikan 97 persen permukaannya dari cahaya matahari.

Namun, untuk dapat mengamatinya bergantung posisi kamu berada.

Bagi masyarakat yang tinggal di Amerika Utara, mereka cukup beruntung bisa menyaksikan fenomena langka ini.

Di seluruh 50 negara bagian, Kanada dan Meksiko, warga bisa menyaksikan seluruh proses terjadinya gerhana bulan sebagian tanpa bantuan teleskop atau teropong.

Sementara bagi warga yang tinggal di kawasan Amerika Selatan dan Eropa Barat, mereka masih bisa menyaksikan gerhana, namun tak akan dapat melihat prosesnya secara utuh karena bulan akan terbenam sebelum peristiwanya berakhir.

Khusus bagi masyarakat yang tinggal di Asia Barat, Australia, dan Selandia Baru, mereka mungkin dapat menyaksikan ujung ekor gerhana saat langit cerah.

Sementara di kawasan Afrika dan Timur Tengah, gerhana tak akan terlihat sama sekali.

Baca Juga: Resmikan Sirkuit Mandalika Hari Ini, Jokowi Jajal Motor Jadi Pembalap

Jika tak bisa menyaksikan fenomena alam ini, kamu bisa menunggu gerhana berikutnya pada 16 Mei 2022.

Jika kamu melewatkannya juga, masih akan ada 178 gerhana lagi sebelum akhir abad ini.

Melansir laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan, bmkg.go.id, pada 2021 terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan. Berikut rinciannya.

  1. Gerhana Bulan Total (GBT) 26 Mei 2021 yang dapat diamati dari Indonesia
  2. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 10 Juni 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
  3. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 19 November 2021 yang dapat diamati dari Indonesia
  4. Gerhana Matahari Sebagian (GMT) 4 Desember 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x