Saham Bukalapak Laris Manis Di Pasar Modal, Harga Melonjak 3 Kali Lipat

- 7 Agustus 2021, 11:32 WIB
Dokumentasi
Dokumentasi /Bukalapak.com/

KARANGANYARNEWS-Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) laris manis di pasar skunder ketika kali pertama ditawarkan secara resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Saham tersebut naik 210 poin atau 24,71 persen, sehingga terkena aturan batas auto rejection atas (ARA) menjadi Rp 1.060 per saham saat pencatatan perdana di BEI.

Pukul 10.20 WIB, saham Bukalapak masih di harga Rp 1.060 per saham. Frekuensi perdagangan saham Bukalapak itu tercatat 3.644 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 511,83 juta lembar senilai Rp 542,4 miliar.

Melonjaknya harga saham Bukalapak diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell senilai Rp 272,96 miliar.

Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Rachmat Kaimuddin mengatakan, walaupun penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) Bukalapak di BEI dilakukan di tengah pandemi Covid-19 namuj minat terhadap saham Bukalapak tetap tinggi.

Ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia serta kunci potensi ekonomi negara kita.

"Melalui IPO ini, kami di Bukalapak percaya bahwa kami dapat mendorong pertumbuhan UMKM ke tingkatan selanjutnya," ujar Rachmat.

Sebelumnya, Bukalapak menyelesaikan proses penawaran awal (bookbuilding) dan roadshow dari 9-19 Juli 2021 serta penawaran umum dari 27-30 Juli 2021. Sebagai hasil dari antusiasme yang besar dari para investor umum, tercatat jumlah pemesanan yang tinggi (melalui metode pooling allotment), mencapai sekitar Rp 4,8 triliun.

Bukalapak menambah porsi pooling allotment bagi investor ritel dari semula 2,5 persen ke 5 persen dari total pemesanan yang tersedia. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment bagi investor ritel naik dari yang sebelumnya Rp 547,5 miliar menjadi sekitar Rp 1,1 triliun.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah