Wisata Virtual, Cara Baru Piknik dari Rumah

29 Juni 2021, 09:31 WIB
Tampilan wisata virtual yang dimiliki Museum Nasional. /Bismo Agung

KARANGANYARNEWS-Kreatif dan inovatif  selalu menjadi jalan keluar bagi banyak hal. Bagi dunia pariwisata, wisata virtual di tengah pandemi menjadi kreasi dan inovasi.  Model ini menjadi peluang usaha baru bagi pengelola pariwisata. Virtual tour atau wisata virtual ini memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Wisata virtual bisa jadi sebagai salah satu cara memperpanjang napas pengelola pariwisata di tengah pandemi. Di luar itu, wisatawan juga tetap bisa menikmati keseruan yang sama tanpa harus melakukan perjalanan secara langsung.

Wisata virtual memungkinkan seseorang berkeliling lokasi wisata tanpa kelelahan berjalan kaki atau menggendong ransel berat. Rekreasi ini memberikan rasa baru menikmati keindahan alam, gedung, barang seni tanpa harus keluar rumah.

Simpel dan praktis. Wisata virtual tidak perlu repot memesan tiket transportasi dan akomodasi penginapan. Para penikmat wisata virtual hanya butuh komputer atau laptop yang terhubung dengan internet untuk mengunduh aplikasi Zoom.

Banyak pilihan wisata maya mulai dari yang gratis sampai berbayar dengan destinasi pilihan di dalam atau luar negeri. Untuk yang berbayar, biayanya tidak lebih dari Rp25.000 per orang. Dengan biaya sebanyak itu, wisatawan sudah dapat merasakan sensasi unik berselancar ke obyek-obyek wisata.

Sejumlah layanan gratis misalnya dengan menggunakan fitur Google Street View. Pengunjung juga bisa mengakses Google Art & Culture untuk mengunjungi musuem secara virtual.

Google juga menyediakan fitur menikmati wisata alam atau lanskap kota atau suatu wilayah dengan angle bird’s eye menggunakan fasilitas Google Earth View. Hanya saja, untuk menikmati petualangan ini memang dibutuhkan spesifikasi gadget yang tinggi untuk menghindari lag atau freeze.

Sejumlah destinasi wisata di Indonesia juga mulai menyediakan layanan wisata virtual gratis. Beberapa di antaranya adalah berkeliling ke Museum Nasional Indonesia secara daring melalui laman museumnasional.iheritage.id. Ada juga berselancar  ke Kebun Raya Bogor secara virtual dengan mengakses laman vtkrb.pddi.lipi.go.id.

Di sana, pengunjung tetap bisa menikmati suasana kawasan atau bangunan dengan fitur kamera 360 derajat. Penyedia juga memberikan penjelasan baik teks maupun audio yang memberikan sensasi berkeliling bersama tour guide.

Bagi operator atau pengelola wisata virtual memang dituntut menguasai teknologi informasi. Karena hampir 90 persen aktivitas tur ini memanfaatkan teknologi digital agar peserta merasa sedang benar-benar berada di lokasi tujuan wisata. Para operator memanfaatkan aplikasi peta digital Google Maps dan Google Street View agar suasana tur makin hidup.

Wisata virtual menjadi peluang baru bagi operator wisata. Dengan terbatasnya ruang gerak demi mencegah penyebaran Covid-19 atau corona, wisata dari rumah akan menghadirkan pengalaman baru.

Salah satu platform wisata digital, Atourin, melihat peluang wisata virtual dengan membuka pelatihan pramuwisata. Menurut  pendiri Atourin, Benarivo Triadi Putra, lebih dari 500 pramuwisata bersertifikat telah mengikuti pelatihan memandu wisata virtual tahap pertama mulai Maret 2020 sampai akhir April tahun ini.

Atourin merupakan satu dari beberapa operator wisata yang menggelar tur virtual mengunjungi obyek wisata nusantara, termasuk tur virtual ke Pulau Sumba dan Natuna. Ada juga Kawisata yang sukses menggelar wisata virtual ke Lawang Sewu Semarang, dan Yogyakarta.

Direktur Utama Kawisata, Totok Suryono, menyebut lebih dari 100 peserta mengikuti tur virtual keliling Kota Gudeg hanya dengan membayar Rp25.000 per peserta. Biaya itu termasuk mendapatkan sekotak bakpia, camilan khas Yogyakarta.

Model wisata virtual ini juga diaplikasi oleh sejumlah pengelola tempat wisata yang dikelola pemerintah, salah satunya Museum Nasional. Sejak memutuskan untuk menutup layanan kunjungan pada 17 Maret 2020, pengelola melayani kunjungan online alias wisata virtual dengan memanfaatkan fasilitas Zoom.

Oh ya, khusus pelajar, pengelola menyiapkan kelas wisata virtual gratis. Calon peserta harus lebih dulu mendaftar di kanal situs Museum Nasional. (*)

 

Editor: Ganug Nugroho Adi

Tags

Terkini

Terpopuler