Briefer Diluncurkan, Wamenparekraf : Ekonomi Masa Depan Bergantung pada Ekonomi Kreatif dan Digital

- 3 November 2021, 20:57 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /


KARANGANYARNEWS-Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan, ekonomi masa depan bergantung kepada Ekonomi Kreatif dan digital. Karena itu, pihaknya mengapresiasi kehadiran Briefer sebagai platform bagi para praktisi komunikasi di Indonesia.

"Kami berharap kehadiran inovasi Briefer dapat mendorong akselerasi adaptasi ekonomi digital sektor pekerja informal dan memajukan sektor parekraf dalam menghadapi tantangan ke depan melalui teknologi dan kolaborasi dengan berbagai pihak," kata wamen dalam peluncuran Briefer secara digital, Rabu (3/11/20/21).

PT Kreasi Komunikasi Digital, unit strategis dari IGICO Advisory, meluncurkan Briefer, sebuah platform kolaborasi komunikasi berbasis cloud untuk mendorong tumbuhnya manajemen komunikasi yang sehat di era disrupsi teknologi informasi dan mendukung berkembangnya ekonomi digital di Tanah Air.

Hadir dalam kesempatan itu sebagai narasumber, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Founder & CEO Briefer Aditya Sani, dan Co Founder & CTO Briefer Fauzan Hamdi.

Aplikasi Briefer dirancang bagi para praktisi komunikasi yang berfokus pada bidang public relations, brands dan keahlian terkait lainnya. Dibangun di berbagai operating system, Briefer
menciptakan ekosistem kolaborasi komunikasi berbasis cloud yang memungkinkan para praktisi bekerja sama dengan pelaku bisnis, UKM, organisasi maupun pemerintah di berbagai daerah di Indonesia.

Aditya Sani, Founder & Chief Executive Officer Briefer mengatakan peluncuran platform itu merupakan terobosan dan new way of working di era digital yang mampu mendukung serta memfasilitasi dinamika kebutuhan industri komunikasi. Briefer menyediakan tempat bagi setiap pelaku komunikasi khususnya tenaga lepas supaya bekerja dengan standar yang setara dalam sebuah ekosistem.

“Kami melihat adanya ketimpangan keahlian dan standar kerja di antara tenaga lepas di industri komunikasi, utamanya antara kota besar dengan area sekunder yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi para pelaku," kata Aditya Sani.

"Kami hadir untuk menjawab masalah dan tantangan tersebut dengan membangun teknologi yang tepat guna, serta berkolaborasi dengan mereka yang memiliki pengalaman dan spesialisasi khusus di bidang komunikasi dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan pelaku UKM, bisnis, organisasi maupun pemerintah."

"Kami berharap kehadiran aplikasi Briefer dapat mendorong tumbuhnya manajemen komunikasi yang sehat di era digital dan mendukung langkah pemerintah dalam mengembangkan potensi ekonomi digital di Indonesia," tambah Sani.

Professor Rhenald Kasali, Founder Rumah Perubahan menegaskan, saat ini aktivitas bisnis tidak dapat berdiri sendiri dan kolaborasi menjadi sebuah tren di era disrupsi. Briefer adalah salah satu contoh terobosan di industri yang menunjukkan adanya adaptasi dan tren kolaborasi, serta melihat peluang yang mengandalkan teknologi.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x