Puasa dan Pantang, Tak Sebatas Ritual Keagamaan

- 20 Februari 2022, 14:46 WIB
Dokter Yoshinori Ohsumi
Dokter Yoshinori Ohsumi /

Di luar hal-hal yang sifatnya dogmatis dan religius, sebenarnya puasa juga memberi manfaat besar bagi sistem kekebalan tubuh kita atau imun.

Peneliti sekaligus dokter dari Jepang Yoshinori Ohsumi menjelaskan manfaat puasa dari sisi kesehatan, melalui konsep autophagy.

Dikatakan, konsep autophagy adalah ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar dan akan memakan sel-sel dirinya yang sudah tidak beguna lagi atau sel-sel yang telah rusak (sel mati) agar tidak menjadi sampah dalam tubuh yang bisa membahayakan tubuh.

"Dengan kata lain tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri," kata Yoshinori, dalam press release, dikutip dari nobelprize.org/prizes/medicine.

Dia menemukan, ketika seseorang lapar (puasa) dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus yang disebut "autophagisom" di seluruh bagian tubuh.

Dan atophagosom itu bisa dianalogikan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel yang tidak berguna (sel-sel mati). Dan ternyata pula, sel-sel lain yang membahayakan tubuh, seperti sel kanker serta sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit.

"Lalu protein autophagisom itu menganalisanya dan memakan sel-sel berbahaya tersebut," jelas Yoshinori Ohsum memenangkan penghargaan Nobel Kedokteran dari riset autophagy yang dia lakukan di tahun 2016.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah