Gelar Latihan Militer Gabungan, Korut Ancam AS dan Korsel

- 10 Agustus 2021, 14:19 WIB
Kim Jong Un bersama Kim Yo Jong
Kim Jong Un bersama Kim Yo Jong /Antara Foto/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters/

KARANGANYARNEWS - Korea Selatan dan Amerika Serikat berencana akan menggelar latihan militer gabungan dalam skala besar mulai Selasa (10/8). Hal itu membuat seorang pejabat Korea Utara sekaligus saudari Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengeluarkan ancaman bahwa AS dan Korsel akan mendapat ancaman serius jika latihan tetap dilaksanakan.

Dilansir Reuters, Korsel dan AS akan melaksanakan latihan yang lebih besar dan menggunakan simulasi komputer mulai minggu depan.

Sementara itu, Kim Yo Jong bereaksi keras terhadap kegiatan latihan militer itu. Kim Yo Jong menyatakan dalam siaran pers KCNA, latihan tersebut akan mengancam rakyat Korea Utara dan berpotensi meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

"Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius dengan mengabaikan peringatan berulang kami untuk melanjutkan latihan perang yang berbahaya," ujar Kim Yo Jong.

Reaksi Korea Utara ini dianggap akan merusak rencana pemulihan hubungan kedua negara. Hal ini juga berpotensi menggagalkan pembukaan kembali kantor penghubung kedua negara.

Di sisi lain, Korea Utara juga menuduh Korea Selatan sengaja melakukan kegiatan yang berbahaya pasca upaya penyambungan hotline antara Pyongyang dengan Seoul untuk meredakan ketegangan beberapa waktu silam.

Melihat kondisi tersebut, Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Martin Meiners menolak untuk memberikan komentar terkait pernyataan Korea Utara tersebut.

"Kegiatan pelatihan gabungan adalah keputusan bilateral Korea Selatan-AS, dan keputusan apa pun akan menjadi kesepakatan bersama," katanya.

Lebih lanjut, Kim Yo Jong mengatakan tindakan militer AS tersebut menunjukkan bahwa diplomasi yang selama ini dilakukan merupakan kedok munafik AS sebagai bentuk upaya agresi di wilayah semenanjung Korea. Ia mengatakan, jalan satu-satunya untuk membuat perdamaian adalah dengan memulangkan seluruh personel militer AS di selatan (semenanjung Korea Selatan). 

Editor: Zening Demaringtyas

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x