Latihan Gabungan Militer dengan Korsel, AS:Tak Ada Niat Musuhi Korut

- 23 Agustus 2021, 20:35 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Rusia, Vladmiri Putin (Kanan) bersulang usai pertemuan di Vladivostok, 2019 lalu
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Rusia, Vladmiri Putin (Kanan) bersulang usai pertemuan di Vladivostok, 2019 lalu /thesun.co.uk

KARANGANYARNEWS - Amerika Serikat tidak mempunyai niat bermusuhan dengan Korea Utara dan sebaliknya terbuka melakukan pertemuan kapan pun dan di mana pun, kata utusan khusus Washington untuk Korut, Sung Kim, pada Senin.

Sung Kim tiba di Seoul, Korea Selatan, pada Sabtu (21/8) untuk lawatan selama empat hari.

Kunjungan itu dilakukan untuk mencairkan hubungan dua Korea yang tegang setelah Korut memperingatkan bahwa latihan militer AS-Korsel bisa memicu krisis keamanan.

"Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan (dengan Korut)," kata Kim kepada wartawan usai bertemu dengan mitranya di Korsel, Noh Kyu-duk.

"Latihan militer gabungan (AS-Korsel) yang tengah digelar adalah hal rutin yang berlangsung sejak lama, dan semata-mata bersifat defensif dan mendukung keamanan kedua negara."

Noh mengatakan AS dan Korsel membahas kemungkinan memberi bantuan kepada Korut, juga untuk memulai lagi pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.

"Kami sepakat untuk bekerja bersama meneruskan dialog dengan Korea Utara secepat mungkin," kata dia.

Pada Minggu (22/8), Kim bertemu dengan Menlu Korsel Chung Eui-yong di kediamannya, di mana mereka mendiskusikan cara untuk mempercepat kelanjutan proses perdamaian di semenanjung Korea, kata pejabat Kemenlu.

Utusan khusus AS itu dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menlu Russia Igor Morgulov pada Selasa di Seoul.

Latihan militer gabungan AS-Korsel berlangsung sembilan hari sejak 16 Agustus.

Media pemerintah Korut sejauh ini belum bereaksi meski ada kekhawatiran negara itu akan melakukan uji peluncuran rudal atau mengambil tindakan lain untuk menegaskan ketidaksetujuan.

Korut sebelumnya mengatakan mereka terbuka dengan upaya diplomasi.

Namun, mereka juga mengatakan tawaran AS tampak tidak ada artinya jika "tindakan bermusuhan" seperti latihan perang terus berlangsung.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebelumnya mengatakan akan mengeksplorasi kegiatan diplomasi untuk mencapai denuklirisasi Korut. Namun, mereka menunjukkan keengganan untuk melonggarkan sanksi terhadap Korut.

Kim mengatakan AS mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan hubungan dengan kedua Korea dan tetap terbuka melakukan pembicaraan langsung dengan Korut.

"Saya selalu siap untuk bertemu dengan mitra-mitra saya di Korut kapan pun di mana pun," kata dia.

Editor: Zening Demaringtyas

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x