Tradisi Sebaran Apem Wahyu Kliyu Diakui sebagai Warisan Budaya tak Benda

- 25 Agustus 2021, 21:51 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono memperlihatkan penghargaan Wahyu Kliyu sebagai warisan budaya nasional tak benda dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bupati Karanganyar Juliyatmono memperlihatkan penghargaan Wahyu Kliyu sebagai warisan budaya nasional tak benda dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. /Humas Pemkab Karanganyar/Dokumentasi

KARANGANYARNEWS-Tradisi sebaran apem turun-temurun yang disebut Wahyu Kliyu setiap 15 Muharram yang biasa dilaksanakan di Dusun Kendal, Desa Jatipuro, Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karannganyar ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Tingkat Nasional.

Kementerian Pendidikan dan  Kebudayaan memberi piagam penghargaan kepada Pemkab Karanganyar sebagai bukti pengakuan terhadap tradisi sebaran apem Wahyu Kliyu yang merupakan upacara adat unik dan menarik dan layak sebagai warisan budaya tak benda.

Penyerahan piagam penghargaan dilakukan bersamaan pelaksanaan upacara adat tradisi sebaran apem 15 Muharram atau Selasa (24/8/2021) di Dusun Kendal, Desa/kecamatan Jatipuro.

“Upacara adat dan penghargaan ini diniati untuk mengusir segala marabahaya agar masyarakat sehat dan rejekinya sempulur. Atas nama Pemkab Karanganyar, saya senang dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak," kata Bupati Juliyatmono sambil memperlihatkan piagam penghargaan.

Bupati mengingatkan, dalam situasi pandemi covid-19 ini, kegiatan sebaran apem wahyu kliyu digelar dengan tetap menekankan protokol kesehatan. Pihaknya berharap, kegiatan itu terlaksana dengan lancar, baik saat pagelaran wayang kulit maupun pada saat sebaran apem.

Sementara itu pelaksanaan upacara adat tradisi sebaran apem Wahyu Kliyu berjalan lancar. Tradisi ebaran apem dilakukan pada pukul 24.00 WIB setelah pagelaran wayang kulit selesai.

Bupati Juliyatmono memimpin sendiri sebaran apem itu lalu dilanjutkan para pejabat dan tokoh masyarakat secara bergantian untuk menyebar 344 apem sampai habis dalam waktu 30 menit sambil mengucapkan Wahyu Kliyu terus menerus.

"Apem itu dari kata apuro atau permohonon ampun. Dengan momen ini kita berdoa semoga Allah segera melenyapkan covid-19," ujar bupati.

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Humas Pemkab Karanganyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x