Network
KARANGANYARNEWS-Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Karanganyar bertemu sejumlah serikat buruh di Surakarta.
Seperti, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN) Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI), Forum Komunikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Karanganyar, dan lainnya.
Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan di sekretariat PSI itu. Mulai dari konstelasi politik nasional hingga masalah pekerja nasional. Namun intinya, pembicaraan mengerucut pada perlindungan buruh.
"Di Karanganyar ini cukup banyak pabrik, bahkan paling banyak di Solo Raya. Tapi sangat disayangkan, di kabupaten ini belum punya perda tentang ketenagakerjaan," kata Marjoko, mewakili SBSI 1992.
"Sudah sudah selayaknya Kabupaten Karanganyar mempunyai perda tentang ketenagakerjaan, setidaknya ini untuk melindungi hak-hak buruh dan memperjuangkan kesejahteraan buruh," tandasnya.
Ketua PSI Karanganyar Abdullah menyambut baik usulan itu. Menurut dia, memang sudah selayaknya Karanganyar mempunyai perda tentang ketenagakerjaan.
"Bisa saja nanti PSI dan serikat pekerja melakukan kajian dan riset tentang buruh di Karanganyar untuk diusulkan ke DPRD atau Pemkab Karanganyar sebagai bahan untuk perda," katanya.
Abdullah mengakui, ruang gerak PSI di Karanganyar masih terbatas. Karena tidak punya wakil di DPRD maka aksinya masih sebatas diskusi, advokasi, dan parlemen jalanan.
"Karena itu, saya berterima kasih pada teman-teman serikat pekerja yang bisa menjadi teman diskusi," pungkasnya.
