Tausiah Hari Ini; Temanmu Adalah Cerminan Karakteristikmu

- 8 Juni 2022, 03:15 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd.
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

DALAM sebuah hadits Rasululah SAW memberikan perumpamaan dampaknya seorang teman, sabda beliau;

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk, ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.”

“Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Serahkan Pada Ahlinya, Bukan Karena Kolosi dan Nepotisme

Coba cek tempat nongkrong kalian, sudahkah kalian bergaul dengan teman yang baik?

Gini yah, bukannya ngajarin kalian pilih-pilih teman. Tapi, baiklah kita jelaskan satu-persatu, kenapa kalian harus selektif dalam mencari teman?

Secara psikologis, manusia itu cenderung mengikuti lingkungannya. Walaupun awalnya dia menolak keras, sesuatu yang menurut kalian salah dan keyakinan yang berbeda dengan lingkungannya.

Tapi lambat laun, manusia tanpa sadar akan memaklumi apa yang dilakukan oleh orang disekitarnya walaupun dia sadar yang di lakukan mereka itu salah, lalu mengikutinya.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Sadarilah, Doa Juga Sebagai Usaha dan Ihtiar

Simplenya, kalau kalian punya teman pemabuk, walaupun kalian tahu mabuk itu tidak baik lambat laun kalian akan memaklumi teman kalian tadi.

Jika kalian terus masuk dalam pergaulannya, tanpa sadar akan ikut mencicipi minuman keras tersebut, karena insting kalian memaksa akan timbul rasa penasaran, sekalipun hati kalian bilang itu tidak baik.

Ingat, pesan berikut, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda;

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Risalah Allah dan Rasulullah itu Sangat Demokratis

Jadi sebenernya untuk mempermudah melihat diri orang lain, tinggal lihat saja dari teman dekatnya.

Jika dia seorang peselingkuh dan temannya memakluminya, maka bisa jadi temannya pun seorang selingkuhan. Jika dia seorang pembohong dan temannya memakluminya, maka bisa jadi temannya juga seorang pembohong. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah