Network
KARANGANYARNEWS - Jelang panen tembakau para petani di lereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro wilayah Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar ruwatan pada Minggu 7 Agustus 2022.
Yang menarik ruwatan dilakukan pada rigen atau alat untuk menjemur tembakau yang terbuat dari anyaman bambu.
Ruwat rigen sendiri memang menjadi tradisi rutin bagi para petani tembakau di lereng Gunung Sumbing.
Di mana prosesi ruwat diawali kirab peserta dari 13 desa di Kecamatan Kledung dari lapangan Desa Kledung menuju Rest Area Kledung dipimpin oleh kepala desa masing-masing.
Baca Juga: Ironi Perbedaan Asyura di Antara Kelompok Sunni dan Syiah
Setiap desa membawa rigen serta nasi tumpeng dan ingkung.
Ketua Panitia Ruwat Rigen Basori Setyawan menyampaikan ruwat rigen merupakan suatu tradisi masyarakat petani tembakau. Sebelum melakukan panen raya tembakau mereka mengadakan ruwat rigen.
"Sebelum diruwat, rigen dibersihkan dengan cara dicuci dengan air dari Sendang Kamulyan," kata Ketua Panitia Ruwat Rigen Basori Setyawan.
Baca Juga: Gawat..! 1 Suro Jatuh pada Tumpak Mendha, Ancaman Konflik dan Wabah Penyakit akan Membayangi
Ia menyampaikan tujuan kegiatan ini sebenarnya masyarakat ingin berkumpul bersama, berdoa kepada Allah SWT agar panen tembakau tahun ini mendapatkan hasil yang maksimal, mendapatkan rezeki yang banyak, berkah dan barokah.
Pada ruwat rigen tersebut, Bupati Temanggung M. Al Khadziq secara simbolis menyiramkan air ke rigen yang dibawa oleh masing-masing desa.
"Semua ikhtiar dalam bertani tembakau dilakukan supaya mendapat berkah dari Allah SWT," ujar bupati.***
