Berlimpah Cuan 7 Turunan: Dibalik Misteri Khodam Leluhur, Weton Rabu Pon Pewaris Harta Karun

- 25 Juli 2023, 12:35 WIB
Dibalik misteri Khodam Leluhur, kelahiran neptu weton Rabu Pon menurut Primbon Jawa dikaruniai berlimpah cuan hinggs 7 turunan
Dibalik misteri Khodam Leluhur, kelahiran neptu weton Rabu Pon menurut Primbon Jawa dikaruniai berlimpah cuan hinggs 7 turunan /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Dibalik misteri Khodam Leluhur pendamping dan pelindungnya, kelahiran neptu weton Rabu Pon dikaruniai berlimpah cuan hingga 7 turunan. Menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran hari pasaran berlambang bilangan (14) ini ditaqdirkan sebagai pewaris harta karun.

 

Menurut Primbon Jawa, setiap hari pasaran atau neptu weton kelahiran seseorang dikarunia Khodam pendamping dan pelindung kehidupannya. Kelahiran neptu weton Rabu Pon, dikaruniai misteri Khodam Leluhur.

Khodam yang sering dikait-kaitkan sebagian masyarakat dengan hal-hal yang berbau mistis, menurut etimologi atau asal-usul katanya berasal dari Bahasa Arab.

 Baca Juga: 6 Jodoh Kelahiran Weton Rabu Pon: Kaya Raya, Samawa dan Banyak Keturunan

Secara harfiah artinya pembantu, penjaga, pelindung atau pengawal khusus yang mendampingi seseorang. Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, dalam spirit spiritual kejawen Khodam disebut ‘perewangan’, aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang membantu manusia dalam urusan tertentu.

Secara ilmiah, Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak laih, ada juga tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.

Misteri Khodam Leluhur

 

“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang penulis buku ‘Horoskop Jawa Melenial’ tadi.

 Baca Juga: Kharismatik Bergelimang Harta: Kelahiran Weton Rabu Pon, Bersiaplah Jadi Pemimpin Mukti Wibawa

Sedangkan Khodam yang mendampingi dan melindungi sejak lahir, sebutan dan penamaannya  dideteksi atau diketahui dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahiran seseorang.

Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.

Menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran neptu weton Rabu Pon memiliki lambang bilangan (14). Jumlah ini didapat dari simbul angka neptu hari Rabu (7), ditambah neptu pasaran Pon yang juga bernilai (7).

 Baca Juga: Tajir Melintir Terhindar Jeratan Rentenir: Nasib Keberuntungan Weton Rabu Pon, Menurut Primbon Jawa

Dijelaskan Ki Buyut Lawu yang juga penulis buku ‘Astrologi Jawa Milenial’, kelahiran neptu weton Rabu Pon didampingi dan dilindungi Khodam Leluhur.

Khodam Leluhur yang mendamping dan melindungi kelahiran Rabu Pon, mewariskan harta karun dan ilmu spiritual tingkat dewa dari para lelehurnya yang telah meninggal dunia. Harta karun yang dimaksud, dikaruniai kesuksesan karir profesi dan derasnya limpahan rejeki sepanjang kehidupannya.

 “Tanpa bersusah payah menjalani laku ritual mencari pesugihan dan atau ilmu spiritual, kelahiran neptu weton Rabu Pon dikaruniahi kaya raya berlimpah cuan hingga 7 turunan dan ilmu spiritual tingkat dewa,” terang Ki Buyu Lawu.

Berikhtiar dan Berdoa

 

Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.

 Baca Juga: Kelahiran Weton Senin Legi: Bergelimang Uang, Tak Miskin Terjerat Pinjaman Online

Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.

Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah