Petani Di Sragen Panen Bawang Merah Organik, Umbinya Besar Rasa Lebih Enak

- 8 Oktober 2021, 16:51 WIB
Panen bersama bawang merah organik di Desa Nglorok Kecamatan/Kabupaten Sragen, Jumat (8/10/2021).
Panen bersama bawang merah organik di Desa Nglorok Kecamatan/Kabupaten Sragen, Jumat (8/10/2021). /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Petani bawang merah di Desa Nglorok Kecamatan/Kabupaten Sragen melakukan panen bersama bawang merah organik (tanpa bahan kimia), Jumat (8/10/2021).

Panen bersama di lahan klaster bawang merah organik ABMI Sragen itu adalah yang ketiga, setelah sebelumnya panen bawang merah organik dilakukan di Bulan Januari dan Juli. Di panen ketiga hasilnya jauh lebih bagus dibanding panen pertama dan kedua.

Di panen ketiga bawang merah organik itu ada efisiensi sekitar 30 persen dibanding di tanam lahan biasa menggunakan pupuk kimia. Sementara di panen kedua dan pertama efisinsi hanya 20 persen.

Itu terjadi lantaran masa tanam ketiga sudah memanfaatkan rain shelter atau kelambu, selain menggunakan sistem budidaya Jogo Bumi dan pupuk organik. Sedang di musim tanam pertama dan kedua hanya menggunakan sistem budidaya Jogo Bumi dan pupuk organik.

"Dengan sistem budidaya Jogo Bumi dan pupuk organik, bawang merah yang dihasilkan jauh lebih besar dan lebih enak. Ditambah menggunakan kelambu, maka daunya lebih bagus dan segar karena terbebas dari hama tanaman," kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Cabang Sragen Suratno.

Hal itu dikatakan di sela panen raya bawang merah organik, Jumat (8/10/2021), di Desa Nglorok Kecamatan/Kabupaten Sragen melakukan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, dan Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Sragen Wikanto Joko Sutedjo.

Klaster bawang merah organik di Desa Nglorok Kecamatan/Kabupaten Sragen adalah dampingan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, yang dilakukan sejak 2018. Pendampingan yang dilakukan Bank Indonesia Solo dari hulu hingga hilir, tidak hanya pada masa tanam dan saat panen tapi juga pascapanen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo beralasan, Bank Indonesia merasa berkepentingan melakukan pendampingan dalam budidaya karena bawang merah termasuk volatile food yang sangat berpengaruh terhadap inflasi.

Pihaknya berharap, budidaya bawang merah organik di Desa Nglorok Sragen bisa dikembangkan di daerah lain. "Sehingg diharapkan bisa membantu menekan laju inflasi dan menuju swasembada bawang merah," kata Joko.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x