Moderasi Beragama, Proses Memahami dan Mengamalkan Ajaran Agama Secara Adil dan Seimbang

- 11 November 2021, 17:14 WIB
Ketua FKUB se-Solo Raya berfoto bersama Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan perwakilan FKUB Jawa Tengah di sela rapat koordinasi di Wonogiri, Kamis (11/11/2021).
Ketua FKUB se-Solo Raya berfoto bersama Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan perwakilan FKUB Jawa Tengah di sela rapat koordinasi di Wonogiri, Kamis (11/11/2021). /Istimewa/


KARANGANYARNEWS-Moderasi beragama adalah suatu proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang agar terhindar dari perilaku extrim atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikan.

Hal itu dikatakan ustadz Danusiri dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) JawaTengah di sela rapat koordinasi FKUB se-Solo Raya di Wonogiri, Kamis (11/11/2021).

Perwakilan FKUB dan Badan Kesbangpol dari tujuh kota/kabupaten di Solo Raya hadir dalam rakor yang bertema "Merajut Kerukunan Merawat Persatuan dan Kesatuan Melalui Moderasi Beragama" itu.

Pada kesempatan itu ustadz Danusiri mengajak pengurus dan anggiota FKUB untuk menjadi orang moderat dan dapat berdiri di tengah di antara pemeluk agama serta ikut melakukan percepatan dalam moderasi beragama.

Sementara dalam tanggapannya, pengurus FKUB dari Klaten mengatakan, percepatan moderasi beragama dapat dilakukan dengan cara memperbanya patron-patron. Di antaranya di Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) tingkat desa dan kecamatan.

Ketika membuka rapat koordinasi, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan, dampak covid 19 telah menyentuh sendi-sendi kehidupan dan aktifitas umat beragama. Covid-19 membebaskan umat manusia dari sekat SARA.

"Karena dalam menangani pandemi kita tidak melihat suku, agama, ras, dan golongan. Semunya bersatu padu memerangi Covid-19," kata wabup.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x