Densus 88 Dalami Dugaan Baiat NII di Garut, Puluhan Warga Akui Ambil Sumpah

- 7 Oktober 2021, 15:59 WIB
Tim Densus 88 Antiteror Polri tengah mendalami adanya dugaan baiat Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Garut, Jawa Barat (Foto Ilustrasi: Unsplash/Colin Lloyd)
Tim Densus 88 Antiteror Polri tengah mendalami adanya dugaan baiat Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Garut, Jawa Barat (Foto Ilustrasi: Unsplash/Colin Lloyd) /

KARANGANYARNEWS - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah mendalami adanya dugaan baiat Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Garut, Jawa Barat. Puluhan warga disebut mengaku telah mengambil sumpah kelompok yang juga dikenal dengan nama Darul Islam.

"Kami sudah monitor kejadian ini dan sedang mengumpulkan informasi yang lebih detail," kata Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar, Kamis, 7 Oktober 2021, dilansir dari Portal Berita Resmi Polri, TribrataNews.

Kendati demikian, Kombes Pol Aswin Siregar belum merinci proses penyelidikan yang telah dilakukan petugas, termasuk data dan barang bukti terkait dugaan pembaiatan NII. Pihaknya menyebut perlu upaya tindak lanjut menyeluruh dalam penanganan kasus itu.

"Nanti akan ada tindak lanjut sesuai fakta hukum yang ditemukan," jelas Kombes Pol Aswin Siregar.

Baca Juga: Klasemen Sementara Medali PON XX Papua 2021: Jabar di Puncak, Lengserkan DKI

Sebelumnya, puluhan anak dan sejumlah orang tua di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mengakui dibaiat masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia. Tak hanya dibaiat saja, mereka juga diduga didoktrin paham radikal.

Lurah Sukamentri, Suherman, mengatakan terungkapnya puluhan orang masuk NII berawal dari laporan seorang warga. Dia mengaku kalau anaknya yang masih 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah.

Menerima informasi itu, Kombes Pol Aswin Siregar langsung melakukan pendalaman. Didapati, ternyata jumlah anak mengalami penyimpangan serupa cukup banyak. Total ada puluhan anak dan beberapa orang tua.

"Mereka ini diduga masuk NII setelah dibaiat oleh seseorang. (Warga) yang masuk kebanyakan masih anak-anak, ada juga orang dewasa dan orang tua. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut," jelasnya, Rabu, 6 Oktober 2021. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: TribrataNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x