Network
KARANGANYARNEWS-Rencana masuknya sejumlah starup unicorn ke lantai bursa efek, seperti bukalapak, Gojek, dan tokopedia, menjadikan masyarakat penasaran dan tertarik untuk membeli saham perusahaan marketplace itu.
Namun kepala kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 2, M Wira Adibrata mengingatkan para investor, terutama para pemula untuk tidak grusa-grusu membeli saham starup tersebut.
"Bagi para investor yang sudah lama dan jam terbang tinggi, mungkin saham starup itu menantang karena banyak diminati. Apalagi perusahaan penyedia aplikasi seperti tokopedia, Gojek, dan bukalapak itu berkembang dalam situasi pandemi covid-19 ini," kata Wira.
"Sebaiknya, para investor pemula apa lagi sedang belajar, atau investor yang takut akan resiko, sebaiknya membeli saham perusahaan yang sudah seatle dan mapan, laporan portofolionya mudah diketahui, jelas dan bagus," pesan dia.
Itu dikatakan Wira saat menjawab pertanyaan peserta sekolah pasar modal regional Jawa-Bali bertema lebih peka terhadap kesempatan berinvestasi yang digelar secara virtual, Jumat (2/7/2021).
Selain Wira, hadir di kesempatan kepala seksi strategi pemasaran dan layanan investasi SUN DJPPR Kementerian Keuangan Dewi Anggareni serta I Gusti Agus Andiyasa sebagai moderator.
Lebih lanjut Wira menjelaskan, besarnya keuntungan dari saham yang dibeli berbanding lurus dengan resiko yang dihadapi. Artinya, semakin besar yang didapat, semakin tinggi resiko yang dihadapi.
Sebaliknya, semakin kecil resiko yang dihadapi, semakin kecil pula laba yang didapat. Biasanya, resiko yang kecil dan laba yang rendah ada pada saham jangka panjang.
Dan laba besar dengan resiko tinggi ada pada saham dalam jangka pendek yang fluktuatif. Para trader atau investor yang sudah piawai, sudah pasti akan milih yang seperti ini. Sebab, mereka tahu kapan membeli dan kapan melepas.
