Network
KARANGANYAR-Meski ditunda dan dilaksanakan dalam situasi pandemi covid-19 dan protokol kesehatan yang ketat, namun penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) ketujuh tahun ini diperkirakan bakal lebih berbobot ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya SGS hanya bermitra dengan Kementerian Pariwisata, serta didukung Pemprov Jateng Pemkot Surakarta, dan bantuan dari sponsor lokal, SGS kali ini diharapkan bisa bermitra dengan empat kementerian, yakni Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Perdagangan.
Dengan berbekal surat pengantar dari Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, para panitia SGS dan pengurus Kadin Kota Surakarta bertandang ke kantor empat kementerian itu. "Semoga apa yang kita upayakan bisa berhasil," kata Ketua Panitia SGS Farid Sunarto dalam rapat panitia, Rabu (14/7/2021).
Wakil ketua panitia SGS yang membidangi promosi dan pameran Daryono mengatakan, ada sepuluh event utama (maint event) dan sekitar 45 event pendamping dalam SGS yang digelar mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2021 itu.
Antara lain, srawung batik nusantara, festival kebudaan jawa, BUMN-IKM Great Sale, Ekraft Mart, Solo Indonesia Culinary Festival, Batik dan Craft Expo, Pasar Seni dan Budaya Balekambang, serta Festival Bregada Prajurit.
Daryono berharap, event-event itu, baik event utama maupun event pendukung dapat menarik wisatawan sebanyak mungkin untuk untuk berwisata, menginap, dan berbelanja di Solo.
"Kami tengah memitigasi potensi potensi yang ada untuk meramaikan Solo Great Sale ini," kata Daryono.
Sementara itu ketua Kadin Surakarta sekaligus penanggung jawab SGS, Gareng S Haryanto mendorong para panitia untuk bekerja secara profesional agar SGS yang digelar lebih berkualias dari event-event serupa sebelumnya.
"SGS tahun ini juga diikuti oleh pelaku usaha dari kabupaten sekitar, seperti Lorin Hotel, Hotel Alana, dan Palur Plaza dari Karangamyar. Kemudian, The Park Mall dan Hartono Mall di Sukoharjo," jelasnya.
