Kontribusi Pasar Modal terhadap Produk Domestik Bruto Baru 47,87%

- 15 Agustus 2021, 20:24 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /

KARANGANYARNEWS-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama SRO (Self Regulatory Organization) Pasar Modal yaitu, Bursa Efek Indonesia, PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkomitmen untuk terus membangun industri Pasar Modal yang tangguh dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Optimisme terhadap pasar modal Indonesia terlihat dari peningkatan indikator-indikator ekonomi serta jumlah investor domestik dan milenial yang signifikan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, baru-baru ini.

Lebih lanjut Wimboh mengatakan, jumlah rasio kapitalisasi Pasar Modal Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2020 baru sebesar 47,87%. Jumlah itu masih lebih kecil dibanding negara-negara tetangga.

Karena itu, OJK bersama SRO dan pelaku industri Pasar Modal lainnya terus berupaya sosialisasi kepada calon emiten korporasi. "Tujuannya agar memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan," kata Wimboh.

Dikatakan, masuknya unicorn dan decacorn ke bursa saham domestik diharapkan dapat mendongkrak market cap saham emiten di BEI dan menarik lebih banyak investor, termasuk investor asing. "Masuknya perusahaan-perusahaan startup diprediksi bakal lebih menggairahkan perdagangan saham di bursa dalam negeri," jelasnya.

Lebih lanjut Wimboh mengatakan, OJK bersama BEI tengah menyiapkan regulasi yang sesuai karakteristik unicorn/decacorn. Yakni, penyusunan pengaturan dual class share dengan multiple voting shares (MVS) yang memungkinkan para pendiri unicorn/decacorn menjaga pengendalian.

Sehingga dapat membangun dan mengembangkan bisnisnya sesuai visi misi yang direncanakan. "Penerapan MVS perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan perlindungan kepada pemegang saham minoritas."

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah