PG Mojo Berhenti Giling Tebu, Mesin Rusak, dan Rugi Rp 10 M

- 7 September 2021, 19:20 WIB
PG Mojo Sragen
PG Mojo Sragen /Anindito AN/Suara Merdeka Solo

KARANGANYARNEWS-Rencana Pabrik Gula atau PG Mojo Sragen untuk mencapai target giling tebu tahun ini tidak tercapai.

Lantaran mesin steam turbine generator rusak, giling tebu di PG Mojo yang sudah dimulai sejak pertengahan Juli 2021 lalu terpaksa harus berhenti di tengah jalan.

Sehingga, dari target giling sebanyak 270.000 ton tebu, sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) PG Mojo, baru tercapai sekitar 93.000 ton.

"Sehingga, PG Mojo menanggung kerugian Rp 10 miliar," kata Manajer PG Mojo Sragen Titin Nusantari, seperti dikutip Suara Merdeka Solo, Selasa (7/9/2021).

Bagaimana dengan sisa tebu pasokan asosiasi petani tebu Sragen yang belum digiling PG Mojo? "Tebu kami alihkan ke PG PG lain yang masih giling," tandasnya.

Dikatakan, mesin pabrik di PG Mojo sudah direvitalisasi sejak 2019 dengan biaya senilai Rp 224 miliar. Namun revitalisasi mesin yang ditangani PT Adhi Karya itu secara resmi belum diserahkan ke PG Mojo.

Sehingga kalau ada kerusakan, masih menjadi tanggung jawab PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana revitalisasi mesin PG Mojo. "Sejak 2019 sudah dilakukan uji giling bertahap, namun hasilnya belum maksimal."

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x