Network
KARANGANYARNEWS-Masih ada celah bagi para milenial dan pekerja sektor informal untuk mendapatkan rumah.
Di saat bank umum membatasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat yang mengajukan KPR dengan memperketat syarat, Perseroan Daerah (Perseroda) BKK Jawa Tengah justru sebaliknya.
Lembaga keuangan milik Pemprov Jateng itu mencoba mempermudah proses dan persyaratan agar kaum milenial dan para pekerja sektor informal bisa dengan mudah memiliki rumah sendiri.
Program perumahan bagi kaum milenial dan para pekerja sektor informal itu dari Perseroda BKK Jawa Tengah itu bekerja sama dengan Badan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia atau REI Jawa Tengah.
"Ini adalah cita-cita saya sejak lama, sejak saya menjadi ketua REI Komisariat Soloraya," kata wakil ketua BPD REI Jawa Tengah Anthony AH Prasetyo, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (11/9/2021).
"Dalam program ini, prosesnya bisa cepat, 3 sampai 4 hari. Tapi yang terpenting adalah kaum milenial dan pekerja sektor informal dimudahkan untuk mendapatkan rumah," tambahnya.
Wakil direktur Perseroda BKK Jawa Tengah Safi'i membenarkan kerja sama antara BKK Jawa Tengah dan REI Jawa Tengah. "Kita tengah memprospek perumahan bagi milenial dan pekerja sektor informal," kata Safi'i melalui pesan singkat WhataApp.
Namun kerja sama antara BKK Jawa dan REI Jawa Tengah tidak hanya sebatas KPR bagi para milenial dan pekekerja sektor informal. Kedua belah pihak kini tengah merancang kerja sama lebih luas.
Seperti, kredit konstruksi dan kredit pemilikan lahan, juga dana talangan. "Pekan depan akan kita tanda tangani perjanjian kerja sama itu," kata Anthony.
