Network
KARANGANYARNEWS-"Kalau sampeyan datang ke sini hanya mau menawarkan tabungan atau kredit, kami sulit menerima. Wong selama PPKM kemarin Kota Solo sepi. Perbatasan ditutup, disekat, sehingga tidak ada wisatawan yang datang ke Kampung Batik Kauman untuk sekedar jajan atau belanja batik."
Begitu kata ketua paguyuban Kampung Batik Kauman Solo Gunawan Setiawan, ketika memberi sambutan sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR) dan digitalisasi UMKM di Kampung Batik Kauman, Rabu (13/10/2021), yang difasilitasi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sejumlah pengrajin dan pedagang batik dan kerajinan serta kuliner di kampung tersebut mengikuti kegiatan yang juga menghadirkan Lurah Kauman Nursalim, Area Manager BSI Solo Hari Nopa Kurniawan, dan Ketua Koperasi Syarikat Dagang Kauman, Muhammad Yuli.
"Akhirnya kami bisa menerima BSI karena BSI juga membawa program lain, selain pembiayaan dan simpanan. BSI akan melakukan pendampingan hingga teman-teman UMKM di Kauman ini benar-banar bangkit," kata owner Batik Gunawan Setiawan itu.
Hal senada dikatakan ketua Koperasi Syarikat Dagang Kauman, Muhammad Yuli. Pihaknya berharap, "intervensi" BSI ke Kampung Batik Kauman diharapkan tidak hanya menjadikan para pelaku UMKM survive dalam kondisi pandemi covid-19 tapi juga berkembang. Tidak hanya bagi pelalu UMKM sendiri, tapi juga bagi Kota Solo pada umumnya.
"Ke depan apa yang akan kita kembangkan, sudah ada dalam perencanaan. Untuk mengikuti perkembangan zaman, kita akan mendigitalisasi UMKM," tandasnya.
Area Manager BSI Solo Hari Nopa Kurniawan mengatakan, BSI terpanggil memberdayakan para pelaku UMKM di Kampung Batik Kauman agar mereka bangkit, setelah hampir dua tahun tak berdaya diterjang pandemi.
"Tugas kita di sini membangkitkan UMKM di Kampung Batik Kauman ini agar roda perekonomian kembali berputar," kata Hari.
